Ketua DPR Minta KIH Segera Setorkan Nama Calon Ketua Komisi

Setya berharap partai yang tergabung dalam KIH plus PPP segera mengirimkan anggotanya untuk duduk di tiap komisi dan alat kelengkapan dewan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 27 Okt 2014, 16:14 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2014, 16:14 WIB
Rapat Penetapan Komisi, Anggota Dewan yang Baru Pada Bolos
Suasana rapat paripurna penetapan jumlah komisi DPR. Beberapa bangku tampak kosong, Jakarta, Kamis (16/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Partai politik di DPR yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), belum juga menyetorkan nama-nama kadernya yang dicalonkan sebagai ketua atau pimpinan di setiap komisi dan alat kelengkapan dewan. Selain PDIP, Hanura, Nasdem, dan PKB, partai lain yang belum menyetorkan nama kadernya yakni PPP.

Ketua DPR Setya Novanto berharap, kelima partai tersebut dapat segera mengirimkan nama-nama calonnya hari ini. Hal ini agar parlemen dapat bekerja secepatnya, karena Presiden Jokowi telah mengumumkan menteri dan kabinetnya.

"Saya selaku pimpinan DPR berharap bisa berlanjut dengan baik. Saya sudah minta pimpinan dan fraksi-fraksi, karena rakyat sudah menunggu," kata Setya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2014).

Menurut Bendahara Umum Partai Golkar itu, molornya pembentukan komisi dan alat kelengkapan dewan bisa menimbulkan berdampak pada banyak hal. "Apalagi yang menyangkut Baleg (Badan Legislasi). Karena itu juga menyangkut masalah penggajian tenaga-tenaga ahli," ujar dia.

Oleh karena itu, Setya berharap, partai-partai yang tergabung dalam KIH plus PPP segera mengirimkan anggotanya untuk duduk di tiap komisi dan alat kelengkapan dewan. Dengan begitu, pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan bisa segera dipilih dan langsung bekerja.

"Kita minta ini bisa terjadi dengan sebaik-baiknya. Secepat-cepatnya. Mudah-mudahan hari ini bisa terselesaikan," harap dia

Ketika ditanya apakah pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan bisa terbentuk jika KIH dan PPP belum menyetorkan nama-nama, Setya Novanto dengan tegas menjawab, "bisa dilakukan." (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya