Demo Tak Dipedulikan Bupati Pamekasan, Puluhan Mahasiswa Mengamuk

Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Satuan Aksi Mahasiswa Revolusi, menggelar unjuk rasa di Kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Nov 2014, 02:20 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2014, 02:20 WIB
(Lip6 Malam) Demo-Anarkis
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Pamekasan - Puluhan[ mahasiswa ]( mahasiswa "") yang menamakan diri Satuan Aksi Mahasiswa Revolusi atau Samar, marah karena Bupati Ahmad Syafii tak kunjung muncul saat mereka menggelar unjuk rasa di Kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (6/11/2014), sedianya puluhan mahasiswa ini ingin mempertanyakan tanggung jawab bupati terkait acara hari jadi Kabupaten Pamekasan 3 November lalu.

Menurut para mahasiswa acara tersebut  tidak bermanfaat dan tidak menyentuh kesejahteraan rakyat. Karena acara hanya diisi dengan pertunjukan musik tradisional dan pesta kembang api.

Merasa diacuhkan, mahasiswa merusak setidaknya 10 pot tanaman yang menghiasi halaman kantor pemkab.

Masih dibakar amarah, massa bergerak ke arah rumah dinas Bupati Pamekasan yang berada di seberang kantor bupati. Gerbang rumah dinas itu pun mereka buka paksa.

Di sana, mereka kembali berteriak agar bupati keluar. Namun kekecewaan yang didapat karena sang bupati tak juga tak mau menemui para pengunjuk rasa. Polisi yang berusaha meredakan situasi dengan upaya persuasif, malah ditantang para mahasiswa untuk berkelahi .

Dalam kericuhan ini salah seorang [mahasiswa]( mahasiswa "") dikabarkan mencoba menyiram polisi dengan air cabai. Tapi siraman itu malah mengenai wartawan. (Ans)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya