Liputan6.com, Sibolga - Alat berat yang dijanjikan pemerintah tak kunjung datang, warga Sibolga, Sumatera Utara terpaksa menggunakan alat seadanya untuk memotong kayu-kayu di sepanjang akses masuk ke 8 desa pasca-banjir bandang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (8/11/2014), banjir bandang yang meluluhlantakkan arus sungai dan merusak tanggul irigasi. Banjir ini juga membawa bebatuan dan potongan-potongan kayu yang merusak fasilitas umum di Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, Sumatera Utara.
Batu - batu sungai pun dijadikan warga sebagai dek bronjong, untuk mengantisipasi banjir bandang susulan. Warga juga berupaya mengembalikan saluran arus Sungai Aek Sibottar.
Hingga kini warga terus membenahi desa mereka usai terjangan banjir pada Jumat 7 November kemarin. Banjir ini salah satunya disebabkan rusaknya hutan lindung di kawasan desa tersebut. Sementara warga berupaya sendiri tanpa bantuan peralatan dari pemerintah setempat. (Ein)
Baca juga:
3 WNI Meninggal Akibat Banjir Bandang di Pahang Malaysia
Baca Juga
Ratusan Rumah Terendam Banjir di Bengkulu
Advertisement