Liputan6.com, Sidoarjo - Untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan, pihak Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) akan segera memaksimalkan 3 pompa air yang berada di bagian barat pusat semburan. Langkah ini untuk sedikit mengurangi volume lumpur yang berada di tanggul lumpur panas Lapindo, yang nantinya akan dialirkan ke Kali Ketapang di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
"Untuk sementara ini, kita hanya bisa memaksimalkan pompa-pompa air yang berada di sisi luar tanggul. Untuk sedikit mengurangi bahaya luberan ataupun jebolnya tanggul akibat turunnya hujan di kawasan Kecamatan Porong," kata Dwinanto Prasetyo, Humas BPLS, Senin (17/11/2014).
Dari data yang diperoleh dari pihak BPLS, semburan yang keluar dari pusat semburan semakin liar menuju ke arah barat serta utara dari pusat semburan. Hal ini akan semakin berbahaya jika hujan mengguyur kawasan Porong, karena ketinggian lumpur panas sudah nyaris sama dengan ketinggian tanggul penahan lumpur yang memiliki ketinggian 11 meter dari permukaan laut.
"Jika hujan mulai mengguyur di kawasan Porong, maka material yang saat ini padat akan kembali melunak dan bisa memicu pengikisan tanggul," tandas dia.
Sekadar diketahui, 5 buah kapal keruk yang ditempatkan di sekitar titik 25 pusat semburan lumpur panas Lapindo sejak bulan Mei lalu berhenti beraktivitas.
Kegiatan pengerukan serta pembuangan material lumpur bercampur air yang keluar dari pusat semburan sudah tak mampu dibuang ke kali porong oleh pihak BPLS akibat blokade warga yang meminta pelunasan ganti rugi dari pemerintah.
Hal tersebut membuat 2 titik tanggul yang berbatasan langsung dengan rel kereta serta jalan raya Porong kini tengah dalam kondisi kritis. (Ado)
Energi & Tambang