Jokowi Diminta Copot Menteri yang Tak Mampu Kerja

Menurut Sekretaris Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi, menteri-menteri Kabinet Kerja bisa di-reshuffle jika hanya banyak bicara.

oleh Oscar Ferri diperbarui 02 Des 2014, 08:10 WIB
Diterbitkan 02 Des 2014, 08:10 WIB
Jokowi-JK Berfoto Bersama Menteri Kabinet Kerja
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berpose bersama para Menteri didampingi pasangannya masing-masing, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti menilai, menteri-menteri Kabinet Kerja bisa di-reshuffle jika hanya banyak bicara dan tak mampu bekerja dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Terkait itu, Sekretaris Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi mengaku sependapat dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menilai banyak menteri yang tidak sesuai bidang kerja dan hanya mengandalkan pencitraan ketimbang benar-benar bekerja.

"Saran Fadli ini saya sependapat dan dapat dipertimbangkan ketika kita lihat beberapa menteri yang tidak mampu kerja dan memperburuk komunikasi politik Jokowi-JK," ujar Fahmi di Jakarta, Senin (1/12/2014).

Karena itu, menurut Fahmi, Pusaka Trisakti‎ akan melakukan riset dan menghimpun masukan publik guna mengevaluasi kinerja menteri selama 3 bulan terakhir ini. Hasilnya nanti akan dipublikasi untuk dipertimbangkan Jokowi-JK.

Lebih jauh Fahmi mengatakan, sejak awal Pusaka Trisakti menempatkan diri sebagai mitra strategis-kritis kabinet Jokowi-JK. Karena itu, Fahmi mengaku berkewajiban mengamankan pemerintahan Jokowi-JK, bukan melindungi jabatan menteri-menterinya.

"Jadi jika langkah dan komunikasi politik yang dibangun menteri malah menguras anggaran dan bukan memperkuat kualitas pemerintahan Jokowi-JK, maka Pusaka Trisakti yang paling terdepan meminta Jokowi-JK me-reshuffle beberapa menteri di kabinet, dibanding rakyat yang meminta Jokowi-JK turun atau dimakzulkan," pungkas Fahmi Habsyi. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya