Kapal Pencuri Ikan Tetap Ditembak Meski Milik Negara Sahabat

Menurut Menhan Ryamizard Ryacudu, daerah Indonesia yang perlu dijaga terkait illegal fishing adalah Indonesia bagian timur.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Des 2014, 16:04 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 16:04 WIB
Wawancara Khusus Menhan Ryamizard Ryacudu
(Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, terus meningkatkan hubungan diplomasi khususnya di bidang pertahanan dengan siapapun, termasuk dengan Malaysia dan Vietnam. Menurut dia, hal tersebut untuk membangun rasa persahabatan semakin besar dengan negara tetangga.

"Soal diplomasi kita terus meningkatkan, kita tentu harus bersahabat. Musuh kita itu cuma teroris dan beberapa penyakit mematikan, seperti SARS beberapa waktu lalu dan Ebola baru-baru ini. Tentu untuk mengatasi hal tersebut perlu kerja sama mendalam. Kalau soal mengatasi penyakit, prajurit-prajurit kita harus belajar juga dengan negara lain," ujar Ryamizard di Korps Marinir Cilandak, Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Saat ditanya hubungan Indonesia dengan Malaysia dan Vietnam terkait pencurian ikan (illegal fishing), Ryamizard menegaskan Pemerintah Indonesia tetap bertindak tegas.

"Kalau soal mencuri, siapapun itu, misalnya tak ada surat-surat, tentu kita peringatkan dulu. Tapi jika masih berulang-ulang lagi, ya kita hancurkan kapalnya. Tapi orangnya (awak kapal) dikeluarkan dulu, ini kan banyak yang salah tafsir. Tapi (komunikasi) dengan Malaysia dan Vietnam akan tetap kita tingkatkan," jelas mantan kepala staf TNI AD ini.

Menurut Ryamizard, daerah Indonesia yang perlu dijaga terkait illegal fishing adalah Indonesia bagian timur. Karena itu, ke depannya  pemerintah akan meningkatkan keamanan.

"Hampir seluruhnya (daerah kita rawan), namun yang paling utama itu di bagian timur. Indonesia Timur itu mampu menghidupkan sebagian dunia dengan produk perikanan kita. Karena itu jika tidak dijaga dengan baik maka aset kita akan hilang. Karena itu perlu tindakan tegas," pungkas Ryamizard.

Sejak Jokowi berkuasa, pemerintah Indonesia mulai memperketat daerah perairan terutama dari tindakan illegal fishing. Hal ini diperlihatkan antara lain dengan menenggelamkan 3 kapal asing pencuri ikan baru-baru ini.

Kebijakan ini dicibir Malaysia dan menjadi sorotan publik dunia. Kendati demikian, di dalam negeri, kebijakan ini menuai pujian. (Sun/Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya