Pasek: Pengganti SBY Trah Cikeas, Demokrat Jadi Partai Kerajaan

Politisi Demokrat Ruhut Sitompul menyebut hanya trah Cikeas yang pantas menggantikan SBY sebagai Ketua Umum Demokrat.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 17 Des 2014, 11:41 WIB
Diterbitkan 17 Des 2014, 11:41 WIB
2-gede-pasek-140210c.jpg
Dalam kunjungannya kali ini, Gede Pasek membawakan dua buah buku, yaitu Rekonsiliasi Dalam Puisi' dan Tafsir Al Azhar (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Demokrat Ruhut Sitompul menyebut hanya trah Cikeas yang pantas menggantikan SBY sebagai Ketua Umum Demokrat. I Gede Pasek Suardika pun menilai pernyataan Ruhut itu sebagai bentuk pemikiran monarki.

"Kalau pernyataan seperti itu adalah monarki. Kalau juru bicara parpol bukan begitu caranya," tegas anggota DPD RI itu saat dihubungi di Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Sebab penyebutan 'trah' menurut dia, terkesan Ruhut merupakan juru bicara sebuah kerajaan. Pasek menegaskan bahwa Demokrat bukan lah kerajaan yang kursi ketua umumnya harus diduduki oleh garis keturunan atau kerabat keluarga.

Faktanya, para ketua umum Demokrat sebelumnya tidak berasal dari satu keluarga. Seperti Subur Budhisantoso yang menjabat sebagai Ketum PD periode 2001–2005, lalu digantikan oleh Hadi Utomo hingga Mei 2010. Setelah itu, Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketum Demokrat untuk periode 2010 hingga 2013. Baru kemudian SBY.

"Di Kementerian Hukum dan HAM sudah tercatat beberapa ketua umum Partai Demokrat. Tanya Bang Ruhut yang dulu pernah menjadi anggota Komisi III yang mitranya Kemenkumham. Yang jadi ketua umum Demokrat trah Cikeas bukan?" sindir Pasek.

Karena tak ingin Demokrat dianggap layaknya partai keluarga, Pasek akhirnya memutuskan untuk ikut dalam bursa Ketua Umum partai berlambang mercy itu. Meski memang diakuinya sebagian besar dukungan partai mengarah ke SBY. Namun, Pasek menegaskan dalam Kongres harus ada kompetisi dan demokrasi.

"Saya ingin menerobos paradigma bahwa Demokrat itu partai keluarga. Kalau partai berazaskan kekeluargaan boleh. Tapi jangan jadi partai keluarga atau partai kerajaan. Saya ingin membangun Demokrat dengan karakter kader pejuang, bukan penikmat," tegas dia.

Sebelumnya, I Gede Pasek Suardika memutuskan untuk bersaing melawan SBY sebagai kandidat calon ketua umum partainya. Ungkapan itu disampaikannya lewat akun twitter-nya, @G_paseksuardika tertanggal 15 Desember.

"Niat untuk meluruskan demokrasi, membuka ruang kompetisi dan merangsang calon ketum bermunculan maka saya putuskan maju," kicau Pasek.

Pasek mengemukakan alasannya untuk maju sebagai caketum Demokrat adalah untuk mencegah partai berlambang mercy itu menjadi 'partai keluarga'. Untuk itu, Pasek menyatakan siap berkompetisi dengan siapapun, termasuk SBY sendiri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya