Ungkapan Kemarahan Ahok di Pengujung 2014

Ahok menegaskan, akan melakukan rotasi jabatan rutin 3 hingga 6 bulan sekali sampai mendapatkan jajaran yang bisa diajak bekerja sama.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 31 Des 2014, 17:07 WIB
Diterbitkan 31 Des 2014, 17:07 WIB
DKI Jakarta Luncurkan Aplikasi Smart City
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meluncurkan aplikasi smart city bagi warga Jakarta, Senin (15/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Di pengujung 2014, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan pengarahan kepada bawahannya. Sikap tegas ditunjukkan oleh Ahok untuk menggenjot kinerja jajarannya.

Terkait sikapnya itu, Ahok mengaku untuk memperlihatkan bahwa dia tidak sekadar omong belaka dan untuk menegaskan tidak ada toleransi bagi pegawai Pemprov DKI yang kinerjanya tidak baik.   

"Saya paranoid. Makanya saya mesti keras bicara di akhir tahun ini. Untuk buktikan saya bukan sekadar bacot. Tidak ada toleransi lagi," tandas Ahok di depan puluhan SKPD di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Ahok menekankan, selama ini terjadi pembangkangan di jajaran Pemprov DKI. Sejumlah stafnya dinilai selama ini terus mengulur waktu penyelesaian program-program yang ada. Alhasil banyak instruksi Ahok yang tak kunjung direalisasikan hingga akhir tahun ini. Padahal Ahok merasa telah memberikan penjelasan detail mengenai apa yang ia inginkan.

"Kenapa saya begitu marah karena 2 tahun ini saya sudah terlalu cerewet. Tapi banyak yang masih mengulur waktu," tegas Ahok.

Ia menyebut Dinas Tata Ruang dan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) sebagai dinas yang paling bermasalah. Dinas Perhubungan, Dinas UMKM, Dinas Kesehatan, Inspektorat, Satpol PP, BPMP pun tak lepas dari kritikannya pedasnya.

Karena itu, ia menegaskan, akan melakukan rotasi jabatan secara rutin 3 hingga 6 bulan sekali sampai mendapatkan jajaran yang bisa diajak bekerja sama dengan baik. Sementara yang kinerjanya lamban dan ditemukan melakukan penyelewengan, akan langsung dicabut jabatan dan golongannya.

"Saya bukan gertak. Kalau bapak ibu nggak beres kerjanya, saya stafkan. Saya hobi ngomong, hobi berbuat. Jangan pikir saya ngomong doang. Saya sudah muak 2 tahun ini," kata mantan bupati Belitung Timur itu. "Saya harap ini jadi renungan akhir tahun kepada bapak dan ibu," imbuh Ahok.

Direncanakan, pada 2 Januari 2015 akan dilaksanakan perombakan jabatan besar-besar terhadap 5.506 PNS DKI. Pelantikan selanjutnya akan digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat. (Sun)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya