Liputan6.com, Jakarta - Setelah bantuan dari Malaysia, Korsel, Amerika Serikat, Australia dan Singapura, kini Rusia pun ikut dalam proses pencarian baik korban dan pesawat AirAsia QZ8501. Salah satu pesawat yang dikerahkan adalah kapal terbang tipe Beriev Be-200 yang bisa mendarat di air.
"Tambahan kekuatan pagi ini dari Rusia. Yang satu pesawat Beriev Be-200. Satu lagi Illyushin untuk transportasi," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Basarnas di Kemayoran, Sabtu (3/1/2015).
Selain itu, lanjut Soelistyo, ada satu tim dari penyelam dari Rusia." Sekitar 40 atau 50 penyelam, bersama 1 sistem unmanned submersible," tambah dia.
"Saya koordinasi, planning mission mereka dengan sasaran untuk meng-observe (mengamati) terhadap objek yang terapung dan sudah keluar area karena kecepatan arus yang sudah berlangsung selama beberapa hari ini," jelas dia.
"Saya harap pesawat itu bisa dapat tunjukkan kita untuk bisa searching (mencari) dan evakuasi korban," sambung Soelistyo.
Soelistyo membeberkan, siang nanti tim dari Rusia akan menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. "Menurunkan penyelam dan alat khususnya," tuturnya.
"Akan disiapkan satu kapal khusus untuk alat itu. Nanti mereka akan didorong ke titik misson area prioritas," papar Soelistyo.
Sedangkan penyelam dari KRI Banda Aceh, ujar dia, baru akan menuju titik lokasi pencarian.
"Semoga saja, dengan banyaknya bantuan akan semakin cepat membuahkan hasil dari pencarian para korban maupun pesawat AirAsia QZ8501."
"Mudah-mudahan bisa membuahkan hasil, setidaknya seperti kemarin. Optimal. Dengan titik berat mencari dan mengevakuasi korban," tukas Soelistyo. (Tnt/Riz)
Advertisement