Budi Gunawan Hadiri Uji Calon Kapolri di DPR, 600 Polisi Bersiaga

"Secara politik nggak bisa kita undur prosesnya, kecuali Jokowi tarik surat hari ini."

oleh Taufiqurrohman diperbarui 14 Jan 2015, 10:55 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2015, 10:55 WIB
Budi Gunawan
Budi Gunawan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan di Komisi III DPR mendapatkan penjagaan ketat dari kepolisian. Pantauan Liputan6.com di lokasi, penjagaan terlihat di pintu masuk DPR dan di beberapa sudut gedung parlemen.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, pihaknya menerjunkan 600 personel untuk mengamankan uji kelayakan dan kepatutan Budi Gunawan. "Kita kerahkan 600 orang yang terbagi dalam 3 ring," kata Hendro di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/1/2015).

Hendro menuturkan pengamanan saat ini merupakan rutinitas biasa. Hingga kini kepolisian belum mendapatkan laporan demonstrasi di sekitar komplek parlemen. "Belum ada laporan Hingga kini," ujar dia.

Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, uji kelayakan dan kepatutan Budi Gunawan tetap diteruskan meskipun berstatus tersangka yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehari sebelumnya.

"Jadi hari ini ada 2 peristiwa penting. Yang pertama hukum di mana Budi Gunawan jadi tersangka di KPK. Tapi yang kedua secara politik nggak bisa kita undur prosesnya, kecuali Presiden Jokowi tarik surat hari ini. Maka fit and proper test tetap berjalan," kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu di Gedung DPR.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR ini mengaku tidak ingin berspekulasi soal peluang dipilihnya Budi Gunawan sebagai Kapolri dalam fit and proper test. Ia menyerahkan mekanisme tersebut kepada masing-masing fraksi.

"Ini subjektif, kembali pada masing-masing anggota dan masing-masing fraksi. Langkah KPK ini kan ada yang nilai ini politis, ada yang bilang ini penegakan hukum," tukas Bamsoet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya