Liputan6.com, Jakarta - Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto menilai, saat ini banyak masalah yang menimpa institusi kepolisian. Seperti pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kapolri hingga pencopotan Jenderal Sutarman.
Untuk itu, mantan Kapolda Kalimantan Timur ini memandang, pencalonan kapolri sebaiknya tidak melalui DPR. Alasannya, demi menghindari kepentingan-kepentingan politik.
"Apakah untuk jadi kapolri itu perlu rekomendasi DPR? Menurut saya nggak perlu. Karena bisa bikin Polri jadi masuk ranah politik. Akhirnya kan negosiasi. Mendidik nggak itu?" tegas Bibit dalam diskusi politik di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/1/2015).
Bibit mengatakan, posisi kapolri bisa disebut jabatan politis. Namun, kepentingan politis perlu dihindari karena jabatan ini sangat strategis dalam menjaga stabilitas nasional.
Sebaiknya, menurut Bibit, kapolri hanya dipilih dan diputuskan oleh presiden, tanpa harus mengajukan kepada DPR. Mengenai fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri, bisa dibentuk tim independen atau melalui Kompolnas yang juga harus diisi oleh orang-orang independen.
"Yang tentukan (kapolri) 1 orang aaja, presiden. Bentuk tim independen, misalnya Kompolnas diisi orang independen jangan sembarang orang. Jadi nggak usah dilempar ke DPR lagi," kata pria kelahiran Kediri itu.
"Sekarang tergantung pemimpin. Kalau pemimpinnya tegas, ya bisa dikendalikan (Polri)," tandas Bibit Samad Rianto. (Ans/Mvi)
Eks Pimpinan KPK Usulkan Pencalonan Kapolri Tidak Melalui DPR
Menurut mantan pimpinan KPK Bibit Samad Rianto, hal itu demi menghindari kepentingan-kepentingan politik.
diperbarui 24 Jan 2015, 16:48 WIBDiterbitkan 24 Jan 2015, 16:48 WIB
KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening mencurigakan setelah Kalemdikpol itu diajukan sebagai calon Kapolri.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pengamat: Perang Rusia-Ukraina Berakhir Tak Cukup Perkuat Rupiah
Lanjut Kunjungan Kenegaraan, Erdogan Diantar Prabowo di Halim Perdanakusuma
Fungsi Mitokondria: Penghasil Energi Utama dalam Sel
Arti Bendera Merah, Jadi Simbol Perjuangan dan Keberanian dalam Sejarah
10 Resep Kue Bolu Lembut & Menggiurkan: Variasi Klasik hingga Modern
Efisiensi Anggaran Kementerian PU Capai Rp81 Triliun, 10 Pola Kerja Bakal Diubah
Tak Bisa Tenang, Tentara Israel yang ke Luar Negeri Dihantui Tuduhan Kejahatan Perang Gaza
Kunjungan Erdogan: Momen Bersejarah Hubungan Indonesia dan Turki di Era Prabowo
Tiwi T2 Main Film Telepon yang Tak Pernah Berdering Bareng Aqeela Calista, Bantah Lagi Sepi Job Nyanyi
Rantai Pasokan Global Bakal Pulih Jika Perang Rusia-Ukraina Berakhir
350 Caption Selamat Malam yang Menyentuh Hati
Soal Raja Kecil, Pengamat: Prabowo Jangan Anggap Kritik Efisiensi sebagai Ancaman