Basarnas Perlu Alat Ini Agar Lebih Mumpuni dalam Tugas

Alat yang dimiliki Basarnas saat ini sudah cukup mumpuni namun spesifikasinya harus ditingkatkan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 05 Feb 2015, 04:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2015, 04:00 WIB
Basarnas Masih Lanjutkan Pencarian Korban AirAsia
Kepala Basarnas, Marsekal Madya F.H.B Soelistyo memberikan keterangan mengenai kelanjutan pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (28/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja Basarnas dalam proses evakuasi AirAsia QZ8501 disoroti berbagai pihak. Momen itu digunakan Kepala Basarnas untuk melakukan evaluasi. Terumata soal kekurangan peralatan SAR yang kini dimiliki Basarnas.

"Ke depan memang ada beberapa alat yang harus dipercepat pengadaannya, karena pengalaman yang kemarin. Ada sudah checklist kita, apabila ada anggaran disiapkan untuk kita, maka kita sudah siap dengan alat-alat yang akan kita adakan," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo, usai Rapim TNI AU di Mabes TNI AU, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Soelistyo menjelaskan, peralatan yang dimiliki Basarnas saat ini memang sudah cukup mumpuni. Hanya saja, spesifikasinya harus ditingkatkan guna menunjang kerja SAR. Terurama untuk alat deteksi bawah air.

Belajar dari pengalaman SAR AirAsia QZ8501, Soelistyo mengungkap alat-alat yang mendesak untuk dimiliki Basarnas. Jika alat-alat itu diadakan, ia optimistis Basarnas semakin mumpuni dalam melaksanakan tugas.

"Alat yang dibutuhkan seperti side scan sonar, ROV, dan alat-alat bawah air lainnya. Basarnas punya ROV, namun spesifikasinya juga kurang mumpuni. Baru 1 macam. Kita nggak mau beli alat macam-macam yang nggak ada manfaatnya. Uang negara dibelikan alat harus ada kembalinya adalah kinerja kita," jelas Soelistyo.

Soelistyo mengatakan, sampai saat ini anggaran untuk pengadaan alat-alat SAR baru yang lebih modern memang belum keluar. Dia sangat berharap, apa yang dibutuhkan Basarnas bisa terealisasi.

"Ini sedang proses. Yang punya anggaran itu pemerintah, dalam hal ini lewat Kementerian Keuangan, lewat koordinasi dengan badan anggaran DPR. Saya hanya menerima. Berapa yang kita terima, nanti kita manfaatkan," tandas Soelistyo. (Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya