UN Berbasis Komputer Diikuti 585 Sekolah se-Indonesia

Kemendikbud yang menguji coba kebijakan baru UN berbasis komputer tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebocoran soal.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Apr 2015, 19:03 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2015, 19:03 WIB
UN Berbasis Komputer Diikuti 585 Sekolah se-Indonesia
Kementerian dan Dikdasmen yang menguji coba kebijakan baru UN berbasis komputer tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebocoran soal.

Liputan6.com, Cianjur - Sebanyak 219 santri pondok pesanten SMK terpadu Al-Ittihad di Kecamatan Karang Tengah, Cianjur melakukan doa bersama jelang Ujian Nasional (UN) pada Senin 13 April mendatang. Berdasarkan infrastruktur yang dimiliki, para santri Ponpes Al-Ittihad dipastikan akan menjalani UN berbasis komputer.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (11/4/2015), pihak sekolah mengaku mengantisipasi berbagai kendala teknis dengan mempersiapkan perangkat laptop pengganti komputer yang tidak berfungsi, menambah kuota jaringan internet dan berkoordinasi dengan PLN, memastikan listrik tidak padam saat ujian berlangsung.

Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menguji coba kebijakan baru UN berbasis komputer tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebocoran soal.

Hanya 585 sekolah di seluruh Indonesia yang menjalankan ujian berbasis komputer. Dengan harapan nantinya UN dengan cara ini bisa dilakukan serempak di seluruh Indonesia.

Sementara itu pendistribusian berkas UN tertulis untuk 227 SMA, SKM dan Madrasah Aliyah di Jakarta Selatan mulai dijalankan sejak Sabtu 11 April pagi. Ratusan kotak berisi soal ujian dibagikan pada penanggung jawab dari masing-masing rayon. (Dan/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya