1.988 WNI Telah Dievakuasi dari Yaman

Dari 1.988 WNI, 1.369 sudah sampai di Indonesia. Sisa 619 WNI masih dalam perjalanan dari Yaman menuju tanah air.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 15 Apr 2015, 13:34 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 13:34 WIB
Menlu Retno Temui WNI dari Yaman
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat menerima kedatangan ratusan WNI dari Yaman di Bandara Soekarno Hatta,Tangerang, Minggu (5/4/2015). Sebanyak 110 dari 262 WNI yang dievakuasi dari Yaman ini merupakan gelombang pertama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, pemerintah masih terus  mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman. Total yang sudah dievakuasi sebanyak 1.988 orang.

"Kita sampai hari kemarin sudah evakuasi 1.988 WNI keluar dari Yaman," kata Retno, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Retno menjelaskan, dari 1.988 WNI, 1.369 sudah sampai di Indonesia. Sisa 619 WNI masih dalam perjalanan menuju tanah air.

Retno merinci 619 WNI tersebut berasal dari Jizan sebanyak 117 WNI, Ciboty sebanyak 98 WNI‎, dan Salalah sebanyak 404 WNI.

Kementerian Luar Negeri mengaku evakuasi di Aden sebagai yang paling sulit dilakukan. "Evakuasi di Aden yang paling sulit dilakukan sebanyak. Tim harus melakukan evakuasi tiga kali dan berhasil dilakukan‎," tandas Retno.

Yaman bergejolak setelah kelompok milisi Houthi, yang berjuang untuk mendapatkan peningkatan otonomi di Provinsi Saada, melancarkan pemberontakan secara berkala sejak 2004. Aksi mereka yang paling signifikan terjadi sejak Juli 2014. Pada September 2014, mereka menguasai Ibukota Sanaa, menyandera staf kepresidenan, dan menembaki kediaman Presiden Abdu Rabuh Mansour Hadi.

Kondisi ini kemudian membuat Arab Saudi dan sekutunya di Teluk turun tangan Puncaknya, mulai Maret 2015, Arab Saudi dan negara teluk memutuskan untuk melakukan operasi militer "Decisive Storm" untuk menggempur kelompok Houthi di Yaman setelah Presiden Abedrabbuh Mansour Hadi meminta bantuan. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya