Kali Code di Bantul Meluap, 50 Kepala Keluarga Diungsikan

Derasnya hujan yang mengguyur wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 50 kepala keluarga harus diungsikan akibat Kali Code meluap.

oleh Yanuar H diperbarui 23 Apr 2015, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2015, 08:30 WIB
(lip6 Pagi) Kali Code
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Yogyakarta - Akibat derasnya hujan yang mengguyur wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Rabu petang, sekitar 50 kepala keluarga harus diungsikan akibat Kali Code meluap.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (23/4/2015), sejak pukul 21.00 WIB kemarin, luapan air kali yang membentang dari utara hingga Selatan Yogyakarta ini sudah masuk ke permukiman penduduk.

Permukiman yang paling parah terendam adalah di kawasan Pandeyan Sewon. Ketinggian air mecapai 40 sentimeter.

Semakin malam  ketinggian air semakin meningkat, yakni mencapai 60 sentimeter.
Warga yang awalnya enggan mengungsi  terpaksa harus dievakuasi. Dibantu anggota polisi dan relawan, satu-persatu warga dievakuasi dengan menggunakan tali.

Setibanya di jalan bebas banjir, warga diangkut untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman. Menjelang dini hari air semakin surut, namun warga masih mengungsi di beberapa tempat pengungsian.

Masuk Musim Kemarau

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi mengatakan, berdasarkan infromasi dari BMKG saat ini di DIY masuk musim kemarau. Namun pada Rabu malam 22 April lalu, DIY diguyur hujan ekstrem dimulai pukul 19.00 wib.

Terpantau sungai yang melintas di DIY meluap seperti di Sungai Winongo, Sungai Code, Gajahwong dan sungai kecil meluap. Sungai-sungai itu meluap hingga masuk di permukiman di sekitar bantaran sungai.

Menurut dia, meluapnya sungai di DIY sendiri lantaran daya tampung sungai tidak cukup lagi untuk menampung aliran air hujan yang lebat pada Rabu malam lalu.

"Ada sekitar 27 titik yang terpantau oleh BPBD yang terjadi genangan. Yang paling parah adalah Bintaran karena luapan kali Code, kemudian Tegalrejo juga terjadi diawali dari Turi kemudian bergerak ke selatan," ujar Gatot. (Mar/Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya