Hasto Kristiyanto: PDIP Tak Dorong Reshuffle Kabinet

Namun sebagai parpol pendukung pemerintah, PDIP akan memberikan masukan jika Jokowi meminta saran terkait rencana reshuffle.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Mei 2015, 01:09 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2015, 01:09 WIB
PDIP Serahkan Susunan Kepengurusan ke Menkumham
Namun sebagai parpol pendukung pemerintah, menurut Hasto Kristiyanto, PDIP akan memberikan masukan jika Jokowi meminta saran terkait rencana reshuffle. (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Liputan6.com, Medan - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan partainya bukan menjadi pihak yang mendorong reshuffle atau perombakan kabinet.

"Kita tunggu sinyal Presiden (Joko Widodo), keputusan presiden. Kita bukan pihak yang mendorong-dorong adanya pergantian menteri," kata Hasto usai membuka penjaringan calon peserta pilkada di Kantor PDIP Sumatera Utara, Kota Medan, Senin (18/5/2015).

Menurut dia, PDIP merupakan pihak yang mendorong agar pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dapat bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat. PDIP sangat sadar sepenuhnya jika reshuffle tersebut merupakan hak prerogatif presiden, sehingga tidak akan campur tangan dalam keputusan tersebut.

Meski demikian imbuh Hasto, sebagai parpol pendukung pemerintah, PDIP akan memberikan masukan jika Jokowi meminta saran terkait rencana reshuffle itu.

"Sekiranya presiden meminta, kami akan memberikan masukan. Namun, sekali lagi, ini hak presiden sepenuhnya," ujar Hasto.

Ketika ditanyakan tentang keinginan untuk menambah kader PDIP dalam kabinet jika reshuffle tersebut dilakukan, Hasto tidak membantah kemungkinan itu secara politis.

"Secara politik, memang dimungkinkan, tetapi semuanya tergantung presiden," tukas dia.

Hasto menambahkan, dengan kondisi negara yang masih menghadapi sejumlah tantangan, PDIP tidak berkeinginan isu reshuffle tersebut akan mengurangi konsentrasi kerja pemerintah.

"Sebaiknya dalam kondisi sekarang, semua pihak perlu bekerja keras untuk memperbaiki apa yang kurang baik untuk mempercepat Nawacita," pungkas Hasto Kristiyanto. (Ant/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya