Warisan Diduga Jadi Motif Pembunuhan Bocah Angeline

Jenazah Angeline ditemukan terkubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 10 Jun 2015, 18:01 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2015, 18:01 WIB
Angeline
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Denpasar - Jenazah Angeline ditemukan terkubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Bali. Gadis 8 tahun itu dilaporkan ibu angkatnya, Margaretha Magawe, hilang dari rumah sejak 16 Mei 2015.

Lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) yang diwakili Siti Sapura menduga pembunuhan Angeline terkait dengan harta waris yang diterima dari ayah angkatnya.

"Dia diduga sengaja dibunuh karena dia pemegang warisan dari ayah angkatnya yang meninggal 2 tahun lalu sebanyak 60 persen," ungkap wanita yang karib disapa Ipung itu di Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).

Ia mengaku sudah sejak lama menyarankan Polda Bali dan pihak Kepolisian Denpasar untuk menggeledah rumah ibu angkat Angeline. "Saya sudah berulang-ulang bilang ke Kapolda Bali untuk melakukan penggeledahan. Tapi, enggak juga dilakukan," kata dia.

Ipung meyakini sejak lama kalau Angeline telah meninggal di dalam rumah ibu angkatnya. Alasannya, ia kerap mendapat informasi dari para tetangga kalau Angeline susah ke luar rumah.

Dia pun berharap agar pembunuh Angeline dihukum sesuai perbuatan yang dilakukannya. "Ya, saya berharap pembunuh Angeline dihukum mati," tegas Ipung.

Rumah ibu angkat Angeline, tempat lokasi mayatnya ditemukan | Via: liputan6.com)

Jasad Angeline ditemukan terkubur di samping kandang ayam pada halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margaretha Magawe, Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali. Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie menjelaskan, saat ditemukan, bocah berumur 8 tahun itu sedang memeluk boneka.

"Dia (Angeline) ditemukan sudah tewas, dengan posisi telungkup sambil memeluk sebuah boneka perempuan Korea, dan sebuah kain yang digunakan untuk membungkus mayat Angeline," ungkap Ronny.

Petunjuk kematian bocah cantik itu diperoleh setelah Kepala Sekolah Angeline, yang sehari sebelumnya menggelar ritual sembahyang bersama para guru SDN 12 Sanur, di pura depan rumah Angeline. Saat itu, mereka melihat gundukan tanah yang mencurigakan dan ditutupi kotoran ayam di halaman belakang rumah. Kejanggalan ini pun dilaporkan ke polisi.

Dari laporan tersebut, Kepolisian Bali kembali memeriksa rumah Margriet. Polisi pun menyusuri semua sudut rumah, tercium bau busuk menyengat. Setelah digali setengah meter, ditemukan jasad Angeline yang hilang sejak 16 Mei lalu. (Mut/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya