Korban Pencabulan di Angkot Sebut Pelaku Terburu-buru

Menurut korban, pelaku yang mencabulinya terlihat ketakutan dan terburu-buru menuntaskan aksi asusilanya ketika mendengar suara sepeda motor

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 24 Jun 2015, 05:22 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 05:22 WIB
Ilustrasi Pencabulan
Ilustrasi Pencabulan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Korban pemerkosaan di angkutan kota (angkot) D01 jurusan Kebayoran-Ciputat berinisial NA mengaku pelaku yang mencabuli dirinya tidak sampai klimaks. Menurut ibu 2 anak tersebut, pelaku DA terlihat ketakutan dan terburu-buru menuntaskan aksi asusilanya ketika mendengar suara sepeda motor.

"Yang saya rasa dia tidak sampai klimaks... Karena tiba-tiba ada suara motor dan dia langsung bilang, 'Sudah-sudah'," ucap NA kepada Liputan6.com, Selasa (23/6/2015).

NA yang awalnya akan diantar pulang sopir tembak DA, tenyata dikelabui dan diperkosa di dekat Taman Jagakarsa, Jakarta Selatan. NA mengaku bahwa tidak seluruh pakaiannya ditanggalkan oleh DA saat diperkosa.

"Nggak sampai buka baju. Tapi celana saya yang dibuka paksa saat kejadian itu terjadi. Di dalam angkot di bagian belakang tempat penumpang," terang dia.

NA menambahkan, meski masih merasa gugup, DA berniat akan mengantar NA pulang setelah diperkosa. Namun NA membohongi sang sopir dan minta diturunkan di lampu merah Condet.

"Saya bohongi kalau saya mau dijemput suami. Saya lalu naik taksi ke Polsek Ciracas, Jagakarsa, dan akhirnya saya lapor ke Polres Jakarta Selatan," pungkas NA.

NA merupakan salah satu pegawai toko elektronik di pusat perbelanjaan Gandaria City yang harus mengalami kejadian nahas ketika pulang kerja pada Jumat 19 Juni 2015. Ia dicabuli sopir angkot tembak pada Sabtu 20 Juni 2015 dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Petugas Polres Jakarta Selatan kemudian meringkus pelaku pencabulan itu di bilangan Ciputat dengan bermodalkan nomor kendaraan yang masih diingat korban. DA dibekuk beserta barang bukti kendaraan umum yang digunakannya. (Ans/Vid)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya