JK: 3 Negara Patroli Bersama Cegah Perampokan di Perbatasan

"Pentingnya kerja sama ASEAN ini sehingga perbatasan juga bisa kita adakan patroli bersama."

oleh Silvanus Alvin diperbarui 10 Agu 2015, 14:38 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 14:38 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Kapal tanker milik Singapura, MT Joaquim yang sebelumnya hilang telah ditemukan 14 mil sebelah Timur, Pulau Rupat, Indonesia, pada Minggu 9 Agustus 2015. Saat kapal ditemukan, bahan bakar yang diangkut telah lenyap.

Wakil Presiden Jusuf Kalla atua JK mengimbau agar kasus serupa tidak kembali terjadi, dibutuhkan kerja sama ASEAN dalam menjaga perbatasan.

‎"Pentingnya kerja sama ASEAN ini sehingga perbatasan juga bisa kita adakan patroli bersama di daerah-daerah, Selat Malaka, apapun yang berbatasan dengan banyak negara. Nanti akan kita tingkatkan kerja sama perbatasan itu untuk mencegah rampok di sini," kata JK di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (10/8/2015).

Menurut JK, 3 negara perlu melakukan patroli bersama agar pembajak kapal tidak dapat menjalankan aksi kriminalnya denga‎n bebas. Ketiga negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Tedjo Edhy Purdjianto menambahkan, terkait pembajakan kapal tanker tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Malaysia dan Singapura.

"Harus ada penanganan secara komprehensif, maka perlu kerja sama ASEAN ini. Perlu kerja sama patroli 3 negara," tutur Tedjo.

Laman New Straits Times melansir kapal tanker MT Joaquim yang membawa 3.500 ton bahan bakar minyak mentah telah hilang. Saat kapal ditemukan, bahan bakar senilai 2,7 juta ringgit Malaysia itu lenyap.

Dalam kapal itu terdapat 10 orang kru kapal, 9 berasal dari Indonesia dan seorang warga negara Singapura. (Ali/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya