Giliran Ruhut Sitompul Kritik Karpet Merah Pimpinan DPR

Ruhut menyarankan agar Pimpinan DPR jangan dibiasakan ingin dihormati dengan disediakannya karpet merah khusus.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 02 Sep 2015, 07:58 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 07:58 WIB
Ruhut Sitompul_20140403
Ruhut Sitompul (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang atau Oso mengkritik keras karpet merah khusus untuk Pimpinan DPR yang berada di depan pintu masuk Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen hingga ke depan lift khusus Pimpinan DPR dengan menyebutnya 'gila' hormat.

Kini, giliran Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul ikut mengkritik keberadaan karpet merah tersebut. Dia berujar, sebelum Oso mengkritik hal tersebut, dia sudah lebih dulu menyindir.

"Kalau aku sebelum Oso ngomong, saya yang pertama, malu Setya Novanto (Ketua DPR) harus dihormati oleh karpet merah," ujar Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 1 September 2015.

Anggota Komisi III DPR ini menuturkan, Presiden saja tidak disediakan karpet merah di Istana Negara agar dihormati seperti di DPR. Untuk itu, dia menyarankan agar Pimpinan DPR jangan dibiasakan ingin dihormati dengan disediakannya karpet merah khusus.

"Presiden saja tidak, jangan biasakan," kata Ruhut.

Dia menuturkan, jika seseorang ingin dihormati maka harus ditunjukkan dengan prestasi. Bukan dengan karpet merah. "Ingin dihormati, prestasi dong, itu kalau mau dihormati," tandas Ruhut.

Karpet Khusus Pimpinan

Oso sebelumnya meminta Pimpinan DPR untuk tidak 'gila' hormat. Hal itu dikatakan lantaran terdapat karpet merah yang terpasang di depan pintu masuk Gedung Nusantara III DPR hingga ke depan pintu lift khusus Pimpinan MPR/DPR dilengkapi tali pembatas yang juga berwarna merah.

Pintu itu hanya boleh dilalui Pimpinan Parlemen dan tamu-tamu VIP atau tamu kenegaraan baik dalam maupun luar negeri. "Saya minta itu dicabutlah, orang lewat jadi terganggu," kata Oso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 31 Agustus 2015.

Jika ada yang mencoba melewati karpet merah selain orang yang sudah ditentukan, mereka akan langsung ditegur dan diarahkan untuk masuk dari pintu sebelah kiri dan kanan yang tidak dilewati oleh karpet merah. Karpet itu mulai terpasang sejak DPR Periode 2014-2019 dilantik.

Oso mengaku sama sekali tak tahu mengenai pemasangan karpet tersebut. Dia menilai, pemasangan karpet adalah inisiatif Pimpinan DPR yang ingin dihormati. "Lu pikir orang dihormati gara-gara karpet? Orang dihormati itu karena isi manusianya. Janganlah gila hormat," ujar Oso. (Ado/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya