PKS: Kami Tidak Akan Keluar dari Partai Islam

PKS menegaskan, pembenahan partai bukan berarti meninggalkan ideologi Islam yang selama ini dianut.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 07 Nov 2015, 16:56 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2015, 16:56 WIB
20150915-Munas-PKS-ke 4
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka Musyawarah Nasional 4 di Hotel Bumiwiyata, Depok, Jawa Barat, Senin (14/9/2015). Dalam kongres tersebut PKS mengukuhkan kepengurusan periode 2015-2020 dan membahas isu nasional. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap memegang teguh ideologi dakwah dalam berpolitik. Meski belum lama ini terjadi perombakan kepengurusan pada Dewan Pimpinan Pusat PKS, partai tersebut tidak akan mengubah ideologinya.

Hal itu disampaikan Wakil Sekjen PKS Mardani Ali Sera, menanggapi sejumlah pendapat bahwa partai yang kini dipimpin Sohibul Iman tersebut akan berubah haluan dari partai dakwah bertransformasi menjadi partai nasionalis.

"Di musyawarah nasional September kemarin kita tegaskan sebagai partai dakwah yang bersih," ujar Mardani Ali Sera dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (7/11/2015).

Setelah diguncang prahara kasus suap impor sapi pada 2012 yang menyebabkan Presiden PKS saat itu, Luthfi Hasan Ishaq ditangkap KPK, partai yang identik dengan warna putih tersebut kini sedang berbenah. Namun, pembenahan itu bukan berarti meninggalkan ideologi Islam yang selama ini dianut.

"Kita tidak akan keluar dari partai Islam. Islam bukan hanya slogan kita, kita jadi Islam yang berjaya," kata Mardani.

Sementara itu, mengenai pendapat masyarakat terkait perubahan partainya, hal itu dianggap hanya penilaian semata. "Kami ingin jadi good party. Kalau dianggap kita berubah, itu judge dari publik," pungkas Mardani. (Ado/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya