Warga Aliran Sungai Brantas Malang Terancam Banjir

Penduduk di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Nov 2015, 15:55 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 15:55 WIB
Pelajar binaan Ecoton, Lembaga Kajian Ekologi Konservasi Lahan Basah, melakukan pengambilan contoh air sungai Brantas di kawasan desa Wringinanon, Kab. Gresik, Jatim. (Antara)

Liputan6.com, Malang - Hujan mulai sering mengguyur wilayah Kota Malang, Jawa Timur. Pemerintah daerah setempat pun mulai mewaspadai potensi bencana banjir dan longsor di beberapa titik Kota Malang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang J Hartono mengatakan, penduduk di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas harus meningkatkan kewaspadaan.

"DAS Brantas terutama di sekitar Sungai Bango dan Metro adalah titik paling rawan bencana banjir dan longsor," kata J Hartono di Malang, Jatim, Rabu (11/11/2015).

Selain di dua titik tersebut, sambung dia, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai di Kecamatan Lowokwaru dan Sukun juga harus waspada. Dia mengatakan, seringkali dinding penahan sungai yang berada persis di belakang rumah warga ambrol diterjang air bah.

"Terutama rumah warga yang jaraknya dengan sungai sangat dekat, harus lebih waspada," tutur dia.

BPBD Kota Malang telah menerjunkan 30 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) guna memantau kawasan rawan itu. Tim ini siap bekerja kapan pun jika terjadi hal yang tak diinginkan. Serta memetakan kembali titik rawan bencana di Kota Malang.

Selain itu, berbagai peralatan mitigasi bencana juga sudah siap, seperti perahu karet.

"Kami telah siap siaga mengantisipasi jika terjadi bencana banjir dan longsor sewaktu-waktu," tandas J Hartono. (Ndy/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya