Liputan6.com, Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 9 terduga teroris dalam rentang 3 hari. Mereka ditangkap di 5 wilayah berbeda, yakni Pekanbaru, Tasikmalaya, Mojokerto, Gresik, dan Cilacap.
"Inisialnya R, YS, yang Pekanbaru, AR, dan ZA di Tasikmalaya, MKA, TP, IM di Mojokerta, JA di Gersik, AK alias AJ Jawa Tengah (Cilacap)," ucap Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Senin (21/12/2015).
Dia menjelaskan, penangkapan 9 terduga teroris itu berdasarkan informasi dan monitor aparat keamanan sejak November. Disebutkan, akan ada aksi teroris pada Desember ini, meski tidak spesifik menyebutkan untuk Natal dan Tahun Baru 205.
"Atas informasi tersebut, pihak keamanan terus menggali dan mengembangkan informasi. Hasilnya berupa penangkapan 9 teroris tersebut," kata Badrodin.
Baca Juga
Detasement Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 9 terduga teroris di 5 wilayah berbeda di Indonesia. 9 terduga itu ditangkap dalam waktu 3 hari, dari tanggal 18, 19, dan 20 Desember.
Mereka yang ditangkap itu merencanakan aksi teror di masyarakat berupa peledakan bom yang akan dirakit. Dari penangkapan itu, ‎Densus 88 juga melakukan penggeledahan di beberapa tempat dan mengamankan sejumlah benda yang diduga terkait dengan rencana aksi teror itu.
Di antaranya yang diamankan dari penggeledahan itu adalah material atau bahan-bahan peledak seperti paralon, karbit, gotri, parafin, paku, bahan kimia. Ada juga benda lain yang diamankan, misalnya parang, buku tentang jihad, buku pelajaran kimia, switching, paspor, buku intelijen, dan peta wilayah Jabotabek.
Advertisement