Anggota Marinir Pukul Bocah di Cilandak, TNI AL Minta Maaf

Dalam foto-foto itu terlihat punggung sang bocah penuh dengan jalur bekas pukulan yang menonjol di sana-sini.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jan 2016, 10:45 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2016, 10:45 WIB
pemukulan

Liputan6.com, Jakarta - Oknum anggota TNI AL diduga memukul seorang bocah SD berinisial T di Cilandak, Jakarta Selatan. Akibatnya, seluruh tubuh bocah T dipenuhi bekas luka.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI M. Zainudin. Dia mengatakan kisah memilukan itu terjadi pada Minggu pagi, 10 Januari 2016.

Zainudin bercerita seorang anggota Korps Marinir TNI AL sedang menjemur burung peliharaannya pada pukul 11.00 WIB. Tak lama berselang, bocah T melintas dan mengambil burung itu.

"Setelah berhasil mengambil burung, dia (T) kemudian,a lari tapi terjatuh. Burung tersebut lepas," kata Zainudin seperti dilansir dari Antara, Rabu (13/1/2016).

"T lalu ditangkap oleh si pemilik burung dan dibawa ke pos jaga marinir. Di pos jaga itulah terjadi insiden pemukulan," kata dia.

Bekas pemukulan itu beredar lewat foto. Dalam foto-foto itu terlihat punggung sang bocah penuh dengan jalur bekas pukulan yang menonjol di sana-sini. Bibir T juga bengkak, nyaris menutupi hidungnya.

Pada Minggu sore, perwakilan TNI AL menemui keluarga korban. Menurut dia, telah terjadi kesepakatan di antara kedua pihak yang sepakat akan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

TNI AL pun, kata dia, akan menanggung biaya pengobatan dan perawatan T di rumah sakit. Akibat kejadian tersebut, T akhirnya dirawat di RS Prikasih, Pondok Labu.

Terkait insiden itu, Zainuddin mengakui reaksi anggota TNI AL itu terlalu berlebihan. Meskipun begitu, dia menambahkan, di kompleks itu juga sudah berulangkali terjadi kasus pencurian burung yang membuat kesal para penghuni.

"Saat ini sedang dilakukan investigasi. Anggota kami mendapat sanksi karena tindakannya itu," ujar dia.

"Saya atas nama TNI AL memohon maaf atas kejadian ini. Sekali lagi kami mengakui tindakan pemukulan anggota kami terlalu berlebihan," Zainudin memungkasi.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya