Kementerian Kesehatan Keluarkan Travel Advisory Virus Zika

Melalui website resmi Kementerian Kesehatan, 3 Februari 2016, diterbitkanlah travel advisory.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Feb 2016, 08:07 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2016, 08:07 WIB
20160203-Nyamuk-Zika-Reuters
Nyamuk Aedes Aegypti terlihat di laboratorium Oxitec di Campinas, Brasil, (2/2/2016). Sekitar empat ribu bayi di Brasil lahir dengan kepala kecil (microchepaly) akibat wabah Zika. (REUTERS/Paulo Whitaker)

Liputan6.com, Jakarta - Merebaknya Virus Zika yang kabarnya juga terjadi di Jambi --meski dalam tingkat ringan-- membuat masyarakat kian khawatir. Kementerian Kesehatan pun turun tangan untuk membatasi perjalanan ke daerah terdampak utama di Amerika Selatan.

Melalui laman resmi Kementerian Kesehatan, pada 3 Februari 2016, diterbitkanlah travel advisory --imbauan untuk tak pergi ke suatu negara yang dianggap tak aman-- sebagai upaya melindungi masyarakat Indonesia terhadap kemungkinan tertular penyakit yang bersumber dari Virus Zika yang tengah menjangkit di beberapa negara.

Pada travel advisory tersebut, Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek memberikan pesan kepada masyarakat yang hendak berkunjung ke negara Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Zika.

Mereka diminta memakai pakaian panjang dan tertutup untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk. Akan lebih baik jika warga menggunakan obat oles antinyamuk dan tidur menggunakan kelambu. Selanjutnya, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila sakit.

"Wanita hamil dianjurkan sebaiknya tidak berkunjung ke negara yang sedang KLB penyakit Virus Zika. Jika terpaksa harus melakukan perjalanan ke negara tersebut, hendaknya melakukan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk secara ketat," ujar Menkes seperti dikutip dari laman Depkes, Kamis (4/2/2016).

Bagi siapa saja yang baru kembali dari negara yang sedang mengalami KLB penyakit Virus Zika, juga diminta untuk memeriksakan kondisi kesehatannya dalam kurun waktu 14 hari setelah tiba di Indonesia.

"Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami keluhan atau gejala demam, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, sakit kepala dan mata merah. Jangan lupa, sebutkan riwayat perjalanan dari negara yang sedang KLB penyakit Virus Zika kepada dokter pemeriksa," pesan Menkes.

Dalam rangka melindungi masyarakat Indonesia terhadap kemungkinan tertular penyakit yang bersumber dari Virus Zika, pemerintah perlu mengambil langkah untuk mencegah kemungkinan masuknya virus dari luar negeri.

Terlebih intensitas lalu lintas barang dan manusia lintas negara, tinggi. Untuk itu Kemenkes juga akan meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk negara melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh bandara dan pelabuhan di Indonesia.

Upaya lainnya adalah meningkatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.

Selain itu, Menkes Nila berpesan agar masyarakat tetap waspada terhadap perkembangan virus Zika, namun tak perlu panik dan berlebihan.

Negara-negara yang mengalami KLB Virus Zika, yaitu Brazil, Cape Verde, Colombia, El Savador, Honduras, Martinique, Panama, dan Suriname. Sedangkan negara-negara yang memiliki status transmisi aktif, yakni Barbados, Bolivia, Curacao, The Dominican Republic, Ecuador, Fiji, French Guiana, Guadalope, Guatemala, Guyana, Haiti, Meksiko, New Caledonia, Nicaragua, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Samoa, Tonga, Thailand, US Virgin Islands, dan Venezuela.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya