Liputan6.com, Jakarta - Gedung baru milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai saat ini masih sepi aktivitas. Hanya terlihat beberapa penjaga keamanan yang mondar-mandir.
Gedung yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2015 lalu itu, memang belum digunakan.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, pihaknya memang akan pindah ke gedung baru itu secara bertahap.
"Rencana beberapa unit (staf KPK) dulu. Yang di gedung Tipikor Kuningan sama yang di BUMN, masuk duluan. Yang di C1 (Gedung KPK utama) itu belakangan," ujar Saut saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Menurut dia ada beberapa barang dan perabotan yang masih dipersiapkan. Bahkan Saut mengatakan, gedung belum bisa dipakai seluruhnya.
Baca Juga
"Bertahap lantai yang digunakan. (contohnya) Kalau waktu DPR datang 2 mingguan lalu belum ada yang siap pakai ruangannya. Masih jalan, proses merapikan," kata Saut.
Sementara Wakil Ketua KPK lainnya, Laode M Syarif, menyatakan, pihaknya mulai akhir Maret sudah persiapan pindahan.
"Akhir Maret sudah mulai pindahan. Pelan-pelan ini semua. Didahulukan staf-staf KPK yang berkantor di BUMN. Setelah itu yang berada di pengadilan Tipikor. Terakhir baru yang ngantor di pusat," tegas Syarif.
Dia berharap semua staf dapat pindah ke gedung itu pada bulan Juni 2016.
"Semoga ini bisa rampung pindahan pada bulan Juni," tutur Syarif.
Salah satu yang menyita waktu dalam proses pindahan itu adalah banyaknya berkas dan perabot kantor baru yang belum lengkap.
"Berkas banyak dan perabotan kantor baru belum lengkap semua juga," kata Syarif.
Apalagi banyak perabot khusus yang memang diperlukan untuk menyimpan berkas-berkas itu. "Termasuk perangkat IT dan lainnya. Itu belum rampung 100 persen," pungkas Syarif.