DPR Akan Panggil TNI Terkait Jatuhnya Helikopter di Poso

Sehabis masa reses DPR nanti akan memanggil pihak-pihak terkait soal jatuhnya helikopter ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 21 Mar 2016, 22:13 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2016, 22:13 WIB
20160111- Pelantikan Ketua DPR yang Baru- Ade Komaruddin-Jakarta-Johan Tallo
Ade Komaruddin memberikan pidato usai dilantik menjadi Ketua DPR yang baru, Jakarta, Senin (11/01/2016). Ade dilantik untuk menggantikan Setya Novanto yang mundur dari kursi Ketua DPR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Musibah jatuhnya helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah tak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan peristiwa helikopter jatuh yang bukan pertama kalinya ini agar menjadi pelajaran bagi semua.

"Saya kira harus dievaluasi benar pesawat yang masih layak dan pesawat yang tidak layak. Kemudian diverifikasi dengan benar. Bila perlu pengadaan baru kenapa tidak," ujar Ade di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/3/2016).

Pria yang akrab disapa Akom itu menilai, sekalipun yang jatuh adalah helikopter baru, tetapi heli tersebut tetap perlu perawatan.

"Soal maintenance pesawat itu perlu perhatian khusus. Enggak bisa kemudian kita beli baru, tapi enggak kita maintenance. Itu artinya maintenance harus tetap diperhatikan dengan seksama," papar dia.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan, sehabis masa reses DPR nanti akan memanggil pihak-pihak terkait soal jatuhnya helikopter ini.

"Komisi I akan mengundang Mabes TNI dan menanyakan ini kepada para stafnya. Jadi kita akan undang nanti pada saat persidangan yang akan datang. Ini kesimpulan yang kita ambil tidak boleh terjadi lagi di masa yang akan datang dan harus ada jalan keluarnya," tutup Akom.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya