643 Gelandangan Terjaring Razia di Jakarta Selatan Selama 2016

Mereka kemudian dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI), Cipayung, Jakarta Timur untuk mendapatkan pembinaan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 29 Mar 2016, 09:04 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2016, 09:04 WIB
7 Kota di Dunia dengan Populasi Gelandangan Terbanyak
Sampai hari ini masih banyak gelandangan, pengemis di berbagai kota di dunia. Kota mana saja?

Liputan6.com, Jakarta - Persoalan gelandang dan pengemis atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayah Jakarta Selatan belakangan ini menjadi sorotan publik seiring pengungkapan kasus eksploitasi anak di wilayah Blok M.

Bahkan, ayah artis Marshanda, Irwan Yusuf yang terjaring razia saat mengemis di Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan, Jaksel menambah deretan panjang masalah kesejahteraan.

Kepala Suku Dinas Sosial ‎Jakarta Selatan Mursidin menegaskan, pihaknya terus berusaha membersihkan gelandangan dan pengemis di wilayahnya. Cara paling ampuh adalah dengan melakukan razia penjangkauan ke sejumlah titik yang kerap ditinggali gelandangan dan pengemis.

Selama 2016 ini, Sudin Sosial Jaksel telah menjangkau 643 gelandangan dan pengemis di wilayahnya. Mereka kemudian dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI), Cipayung, Jakarta Timur untuk mendapatkan pembinaan.


‎"Per 27 Maret ada 643 PMK dari berbagai jenis terjaring razia. Semua dibawa ke Panti. Bayangkan sebanyak itu," ujar Mursidin di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin malam 28 Maret 2016.

‎Senin kemarin, petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudin Sosial Jaksel juga berhasil merazia 2 gelandangan anak-anak. Dua bocah itu berada di bawah kolong fly over Mampang Prapatan saat mengemis.

"Ada 2 orang anak yang disinyalir melakukan (ngemis). Sudah dibawa ke PSBI Cipayung," terang dia.

Mursidin mengatakan, para gelandangan dan pengemis yang dibawa ke PSBI‎ akan mendapatkan pembinaan selama 21 hari sambil menunggu pihak keluarga menjemput. Namun jika lebih dari waktu itu, maka PMKS akan dibawa ke panti sosial yang lebih besar.

"Kurang dari 21 hari sebenarnya keluarga juga bisa membawa pulang.‎ Asal memenuhi syarat. Syaratnya bukan materiil, tapi lebih ke administrasi. Intinya nggak ada bayar bawa pulang PMKS dari panti," jelas Mursidin.

Pengemis saat memenuhi pelataran Vihara Dharma Bhakti untuk mendapatkan angpao, Jakarta, Minggu (7/2/2016). Jelang Imlek, ratusan pengemis penuhi Vihara Dharma Bhakti untuk mendapatkan angpao.  (Liputan6.com/Yoppy Renato)

11 Titik Rawan Gelandangan dan Pengemis

Mursidin menjelaskan ‎ada 11 titik wilayah rawan ditinggali gelandangan dan pengemis yang tersebar Jakarta Selatan. Antara lain di wilayah Blok M, Mampang Prapatan, Fatmawati, Lebak Bulus, Pondok Indah, dan sekitarnya.

"‎Kemudian di simpang Pertanian, Patung Pancoran, Patung Pemuda, CSW, dan lain-lain. Itu disebut zona 1," ucap Mursidin.

Sebanyak 100 personel P3S Sudin Sosial Jaksel setiap hari diterjunkan untuk merazia PMKS di wilayahnya. Ada 50 personel bekerja pada pagi hingga malam hari. Sementara 50 lainnya bekerja pada malam hingga pagi menyebar ke 11 titik rawan PMKS.

"‎Kami berkomitmen untuk mensterilkan wilayah Jakarta Selatan dari PMKS, paling tidak kami berharap bisa diminimalisir," Mursidin menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya