Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus Sunnah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Sang pengasuh yang juga mantan Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Mustafa Yaqub mengembuskan napas terakhir pukul 06.30 WIB tadi pagi di RS Hermina, Ciputat, Banten.
Perwakilan keluarga, Ali Nurdin tidak menyangka sang Kiai meninggal begitu cepat. Ali Mustafa sempat mengeluhkan kondisi tak enak badan sejak Rabu malam, 27 April 2016.
"Secara lahiriah beliau sudah alami tidak enak badan, masuk angin tadi malam setelah sekian banyak acara yang beliau ikuti‎," ucap Nurdin di kompleks Pesantren Darus Sunnah, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (28/4/2016).
Baca Juga
‎Keluarga, kata Nurdin, sempat membawa Ali Mustafa ke RS Hermina untuk mendapatkan perawatan. Namun dokter tak memberikan diagnosis apa pun terkait kondisi kesehatan ahli hadis itu. "Kata dokter, Pak Kiai hanya kecapekan, masuk angin," tutur dia.
Keluarga akhirnya membawa pulang Ali Mustafa yang ada di kompleks Pesantren Darus Sunnah. Bahkan, sang Kiai sempat ikut salat subuh berjamaah di pesantren. ‎Namun sepulangnya dari Masjid pesantren, kondisi Ali Mustafa justru semakin lemah.
"‎Setelah dari kamar mandi kemudian rebahan di kamar karena mengeluh lemas," ucap Nurdin.
Riwayat Diabetes
Ali Mustafa, kata Nurdin, juga memiliki riwayat penyakit Diabetes. Namun karena pola makan yang sangat ketat, penyakit sang kiai itu tidak pernah kambuh.
Setelah mengeluhkan kondisi badannya ‎yang semakin lemas, keluarga kemudian memutuskan untuk membawa Ali Mustafa kembali ke RS Hermina. Namun nyawanya tak tertolong begitu tiba di rumah sakit. "Sempat dipacu jantung, cuma sudah tak tertolong," jelas dia.
‎Lebih jauh, Nurdin juga mengklarifikasi terkait pemberitaan yang menyebut almarhum meninggal akibat terjatuh di kamar mandi. Ia menyatakan, sang kiai meninggal begitu cepat. "Mudah-mudahan beliau diberikan tempat yang layak," pungkas Nurdin.
Advertisement
Ali Mustafa Yaqub lahir di Batang, Jawa Tengah, 2 Maret 1952. Sejak muda, Ali Mustafa menekuni ilmu Islam hingga ke Arab Saudi.
Pada 1976, dia menuntut ilmu di Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Saudi Arabia. Dia lulus pada 1980. Masih di kota yang sama, ia melanjutkan pendidikan di Universitas King Saud, Jurusan Tafsir dan Hadis, sampai tamat dengan memperoleh ijazah master pada 1985.
Pada 1989, Ali Mustafa mendirikan Pesantren Darus-Salam di desa kelahirannya bersama keluarga.