Setya Novanto: Bom Turki Jangan Dikaitkan dengan Agama

Setnov menilai aksi pemboman di Turki adalah suatu tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 29 Jun 2016, 23:43 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 23:43 WIB
20160614- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto-Jakarta- Gempur M Surya
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ‎menyampaikan rasa keprihatinannya atas ledakan bom di Turki yang menewaskan 41 orang dan melukai 239 lainnya. Aksi pemboman tersebut menurut dia adalah suatu tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan.

"Saya sangat sedih dan menyampaikan keprihatinan serta duka yang mendalam atas peristiwa serangan teror bom bunuh diri di Bandara Attaturk, Istanbul Turki. Aksi sadis ini tentu merupakan tindakan yang di luar akal sehat dan sangat jauh dari nilai-nilai keagamaan," kata Setya Novanto dalam keterangan tertulis, Rabu (29/3/2016).

Mantan Ketua DPR itu berharap, kasus pemboman itu tidak dikaitkan dengan agama apa pun.‎ Sebab, agama apa pun mengajarkan kebaikan dan kerukunan sesama manusia.

"Saya juga meminta agar peristiwa ini tidak dikaitkan dengan sentimen keagamaan. Agama mengajarkan kebaikan, sesuai dengan prinsip dan nilai keagamaan yang senantiasa menjadikan kedamaian sebagai tujuan bersama," harap pria yang karib disapa Setnov itu.

"Dan apa pun alasannya, kekerasan bukanlah solusi penyelesaian masalah. Kekerasan tak pernah jadi pilihan sebuah agama untuk menjalankan ajaran dan mencapai misi," sambung dia.

Setnov menuturkan, dalam bulan suci Ramadan ini ‎seharusnya bisa dijadikan momen evaluasi diri, khususnya bagi umat muslim di seluruh dunia. Ia juga mendukung aparat keamanan Turki bisa segera mengungkap dan menangkap dalang pelaku pemboman tersebut.

"Dari Tanah Suci Mekkah, saya mengajak kita semua untuk mendoakan seluruh korban tragedi di Bandara Attaturk Istanbul, Turki. Saya meminta kita semua untuk menjadikan momen Ramadan ini untuk terus menyucikan jiwa, membersihkan hati sehingga menjadikan diri kita sebagai pribadi yang bersih, respek kepada sesama," tandas Setnov.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya