Alasan Jokowi Memilih Berlebaran di Padang

Jokowi mengatakan, baginya Lebaran adalah ajang bersilaturahmi dengan keluarga, tetangga dan masyarakat.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 06 Jul 2016, 10:12 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2016, 10:12 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi salat Idul Fitri 1437 H di Padang. (Biro Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah melakukan salat Id di halaman Masjid Raya Padang, Sumatera Barat. Jokowi mengaku sangat terkesan dengan keramahtamahan masyarakat Padang. Menurutnya, baru kali ini ia berlebaran di Kota Padang.

"Saya melihat keramahtamahan masyarakat, melihat antusias dari pemudik yang dari rantau. Semuanya di sini berjalan aman, berjalan dengan baik. Tadi salat Id bersama dengan seluruh masyarakat juga berjalan dengan baik. Alhamdulillah," ucap Jokowi usai salat Id di Masjid Raya Padang, Sumatera Barat, seperti dikutip dari keterangan tertulis Tim Komunikasi Kepresidenan, Rabu (6/7/2016).‎
‎
Jokowi menjelaskan, ia memilih Padang sebagai tempat berlebaran pada tahun ini karena Indonesia bukan hanya Jakarta.

"Dari Sabang sampai Merauke dan mungkin nanti sekali di Jakarta, yang lain di daerah-daerah. Baik nanti di Idul Fitri, Idul Adha dan juga di Tahun Baru, di Natal, semuanya di daerah," ucap Jokowi.
‎
Jokowi mengatakan, baginya Lebaran adalah ajang bersilaturahmi dengan keluarga, tetangga dan masyarakat.
‎
Saat salat Id, Jokowi datang pukul 07.10 WIB. Mengenakan sarung dan jas berwarna abu-abu‎, dia salat bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan busana muslimah berwarna putih. Mereka ‎langsung menempati tempat yang telah disediakan dan berbaur bersama ribuan warga masyarakat yang akan melaksanakan salat Id.

Tepat pukul 07.35 WIB, Jokowi dan Ibu Iriana bersama ribuan jemaah lainnya melaksanakan salat Id yang dipimpin oleh Imam Masjid Raya Sumatera Barat Indra Hadi.

Dalam khotbah Idul Fitri dengan tema 'Silaturahmi', Urwatul Wusqa mengatakan silaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah.

"Dengan terhubung dan terpeliharanya silaturahmi, bagaimanapun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak akan ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan yang kokoh dan kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan umat dan bersama-sama menaati Allah," ucap Wusqa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya