Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri memastikan tidak akan berhenti memburu sel-sel jaringan teroris di sejumlah lokasi. Hal ini menyusul dilumpuhkannya pentolan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, perburuan jaringan teroris tidak akan berhenti di kelompok Santoso. Menurutnya, ada sel-sel jaringan teroris lain yang masih terus dicari polisi.
"Ada, misalnya jaringan teroris Arif Hidayat yang kemarin di Bekasi dan Nur Rohman di Solo ya. Itu masih ada beberapa hasil pengembangan yang masih terus kita pantau juga," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Kemudian, ada juga sejumlah terduga teroris lainnya yang masih terus ditelusuri jajaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Namun Boy belum mengungkapkan siapa saja orang-orang tersebut.
"Itu ada sejumlah nama masih masuk penyelidikan anggota kita sampai saat ini," ucap Boy.
Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris bernama Arif Hidayat di Bekasi, Jawa Barat, Rabu 23 Desember 2015 lalu. Arif ditangkap di gerbang pintu masuk perumahan Harapan Baru Bekasi.
Menurut polisi, Arif bertugas sebagai koordinator dan memfasilitasi warga negara Indonesia yang ingin berperang di Suriah bersama ISIS.
Baca Juga
Arif juga diduga menerima perintah dari seseorang berinisial B alias AA. B berperan memberikan dana kepada Arif. Dana itu berasal dari istri kedua Arif berinisial LIN yang tinggal di bilangan Taman Mini. Mereka kemudian merakit bom di tempat yang telah ditentukan.
Advertisement