Liputan6.com, Jakarta - Pemuda bernama IAH membuat gempar. Aksi nekatnya meledakkan bom di Gereja Santo Yosep Medan menjadi pangkal permasalahan.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, aksi tersebut dilakukan Ivan karena terobsesi kelompok radikal lewat internet. Bahkan semua cara untuk merakit bahan peledak didapat dari dunia maya.
Saat menjalankan aksinya, Ivan tak hanya membawa satu bom. Namun ia membawa beberapa bahan peledak.
Advertisement
"Bom di punggungnya ada enam batangan dari pipa gorden dipotong enam, dimasukin semen bubuk mesiu korek api," sebut Wiranto di Jakarta, Senin (29/8/2016).
Dia memaparkan, dari hasil pemeriksaan sementara, jenis bom yang dibawa IAH sangat sederhana. Peledak tersebut terbuat dari kabel tembaga, trafo, bubuk mesiu dan bohlam sejumlah 85 buah.
"Bahan-bahan itu yang disinyalir untuk membuat bom, tapi sangat sederhana, sehingga tidak meledak, meledaknya juga seperti petasan," pungkas Wiranto.