Pantang Menyerah: Kisah Tukang Ojek Bertarif Seikhlasnya

Meski usianya sudah menginjak 70 tahun, namun semangat Pak Soleh mencari nafkah untuk keluarganya boleh diadu dengan yang lebih muda.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Okt 2016, 14:22 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 14:22 WIB
Pak Soleh
Meski usianya sudah menginjak 70 tahun, namun semangat Pak Soleh mencari nafkah untuk keluarganya boleh diadu dengan yang lebih muda.

Liputan6.com, Jakarta - Di pangkalan ojek Stasiun Palmerah, Sustiarno Soleh atau akrab disapa Pak Soleh setiap pagi memulai pekerjaannya sebagai tukang ojek. Meski usianya sudah menginjak 70 tahun, namun semangat Pak Soleh mencari nafkah untuk keluarganya boleh diadu dengan yang lebih muda.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (21/10/2016), dengan helm di tangan Pak Soleh menawarkan jasa ojek kepada para penumpang yang baru saja turun dari kereta.

Uniknya, ojek Pak Soleh tak menentukan tarif. Kemanapun tujuan penumpangnya, Pak Soleh menerima bayaran berapapun.

Sudah 10 tahun ayah empat anak ini mencari nafkah sebagai tukang ojek. Sebelumnya Pak Soleh menjual cermin hias di depan Gedung DPR-MPR.

Kisah hidup Pak Soleh pernah menghebohkan jagat dunia maya awal 2015 lalu. Ketika itu sebuah tulisan di media sosial membuat banyak orang bersimpati.

Pendapatan Pak Soleh pun meningkat hingga puluhan kali lipat. Bahkan awal 2016 lalu seorang dermawan memberangkatkan Pak Soleh beserta istri menunaikan ibadah umroh.

Dengan keikhlasannya Pak Soleh punya harapan sederhana, dapat membantu dan berguna bagi sesama.

Bagaimana kisah perjuangan Pak Soleh dalam mencari nafkah? Simak selengkapnya dalam Pantang Menyerah yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (21/10/2016) di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya