Hadiri Perayaan Hari Santri, Ahok Disambut Deklarasi Pilgub Damai

Taufiq mengajak warga Jakarta, khususnya para nahdliyn agar tidak mempolitisir isu SARA.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Okt 2016, 20:11 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 20:11 WIB
santri ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menghadiri perayaan Hari Santri di Wisma Antara, Jakarta, Jumat (21/10/2016). (Liputan6.com/Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Wisma Antara, Jakarta.

Ahok tiba sekitar pukul 19.20 WIB mengenakan baju koko putih dan langsung disambut para santri yang kompak mengenakan pakaian serba putih.

Pada acara tersebut, para warga nahdliyin Jakarta dan Relawan Nusantara (RelaNU) juga mendeklarasikan pilgub damai.

"Diperlukan aktualisasi jihad santri agar pilgub Jakarta tetap damai dan bermartabat agar tidak mempolitisir isu SARA," ujar Koordinator RelaNU, Taufiq Damas, di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (21/10/2016) malam.

Taufiq mengajak warga Jakarta, khususnya para nahdliyn agar tidak mempolitisir isu SARA. Menurut dia, RelaNU melihat kepemimpinan Ahok memiliki kepedulian besar terhadap umat Islam.

"Misalnya pembangunan Masjid Fatahillah Balai Kota, umrahkan marbot masjid, KJP bagi santri dan menutup tempat maksiat seperti Kalijodo," ucap Taufiq.

RelaNU, kata Taufiq, mengajak para nahdlyin kembali ke konstitusi dalam konteks syarat pemilihan pemimpin. Sebab, sudah menjadi komitmen Nahdlatul Ulama (NU) untuk merawat kebhinekaan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya