Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono mengungkapkan bahwa terduga teroris di Purwakarta, Abu Faiz cs, sempat meninjau pos polisi Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat 23 Desember 2016. Berdasarkan penyelidikan, survei itu dilakukan untuk merencanakan penyerangan terhadap anggota polisi di pospol tersebut.
"Dari Purwakarta mereka berangkat menggunakan bus. Di sana, Abu Sofi, Rizal dan Ivan berdiri di halte sambil memantau suasana sementara Abu Faiz berjalan mendekat ke arah stasiun," kata Awi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (27/12/2016).
Baca Juga
Pos polisi itu, lanjut dia, direncanakan sebagai target penyerangan pada malam tahun baru karena dinilai bisa menarik perhatian banyak orang. Rencananya mereka akan menyerang menggunakan senjata tajam.
Advertisement
"Ada tujuh golok, empat di antaranya dibeli di Pasar Cimahi. Jadi tanggal 18 Desember itu Rijal dan Ivan diberi uang Rp 500 ribu oleh Abu Faiz untuk membeli golok tersebut," tutur Awi.
Ia menambahkan, modal yang mereka miliki untuk melakukan teror itu sebesar Rp 3 juta. Hanya saja, pihaknya masih mendalami darimana saja asal dana tersebut.
Hingga saat ini, polisi belum menemukan adanya bahan peledak dari lokasi penggrebakan. Mengenai timbangan yang ditemukan di kontrakan mereka diketahui hanya digunakan untuk membuat kue.
"Kalau soal bom kami belum ketemu faktanya. Sejauh ini rencananya adalah menyerang polisi menggunakan senjata tajam," ujar Awi.
Abdul Faiz dan Abu Sofi tewas ditembak petugas Densus 88 saat digerebek di rumah apung di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat. Sementara itu, Rijal dan Ivan hingga kini masih diperiksa secara intensif di Mako Brimob Kelapa Dua.