Mensesneg Pratikno: Pergantian Mobil Presiden Sudah Mendesak

Selain usianya sudah tua, masalah keamanan juga menjadi perhatian lantaran mobil presiden itu sudah terlalu sering mogok.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Mar 2017, 08:10 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2017, 08:10 WIB
Mensesneg Pratikno Beri Keterangan Terkait Keputusan Presiden Jokowi
Mensesneg Pratikno memberikan keterangan terkait keputusan Presiden Jokowi yang mengajukan Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon baru Kapolri menggantikan Komjen Pol Budi Gunawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/2/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menilai pergantian mobil dinas Presiden Jokowi sudah mendesak. Selain usianya sudah tua, masalah keamanan juga menjadi perhatian lantaran sudah terlalu sering mogok.

Praktino mengatakan, Presiden Jokowi memang selalu menolak bila ditanya soal pembaruan ini. Jokowi selalu menyatakan mobil Mercedes Benz S600 Pullman Guard yang ditumpangi masih layak.

"Tapi kalau urusan kayak begini, enggak tau lah nanti. Tapi kalau saya melihat ada urgensi luar biasa untuk pembaruan ini," kata Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Pratikno menjelaskan, 4 kali mogoknya mobil presiden yang dialami Jokowi sudah menggambarkan tidak layaknya mobil warisan SBY itu. Sebut saja yang terjadi di Banjarnegara, Kalimantan, dan beberapa daerah lain di Jawa Timur.

"Enggak harus disetujui Presiden pengadaan biasa. Keputusan menteri saja selesai. Jadi ya saya melihat ada urgensi luar biasa. Sangat tidak layak," ujar Pratikno.

Pratikno juga tidak tahu persis alasan Jokowi selalu menolak ketika ditawarkan mobil dinas baru. Yang dia tahu, Presiden selalu beralasan mobil itu masih layak digunakan.

"Ah enggak apa-apa, enggak usah lah, itu saja (jawaban Jokowi). Tapi kalau saya lihat ada urgensi. Cukup di Mensesneg (pengadaan mobil presiden)," ucap Pramono.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya