Selain Hadiri KTT Jalur Sutera, Ini Agenda Jokowi di Beijing

Jokowi bersama 29 kepala negara dan pemerintahan mengikuti upacara Pembukaan Belt and Road Forum For International Cooperation di China.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Mei 2017, 14:11 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2017, 14:11 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi memberi pidato saat merayakan Hari Musik Nasional 2017 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama 29 kepala negara dan pemerintahan mengikuti upacara Pembukaan Belt and Road Forum For International Cooperation di China National Convention Center, Beijing, China, Minggu pagi.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, Indonesia telah memiliki program pembangunan, antara lain dilakukan pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas.

"Dalam konteks ASEAN, telah ada pula ASEAN Connectivity 2025, seperti peluncuran layanan transportasi laut Roll-on/Roll-Off atau Ro-Ro antara Davao - General Santos - Bitung yang diresmikan bersama oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte," ucap Retno melalui pesan tertulis, Minggu (14/5/2017).

Indonesia terbuka bagi kerja sama dengan pihak luar, termasuk dalam konteks inisiatif belt and road. "Indonesia selalu menekankan bahwa kerja sama tersebut harus membawa kepentingan bagi rakyat dan memberikan kontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan perdamaian dunia," kata Retno.

Setelah menghadiri upacara pembukaan, Presiden Jokowi berkunjung ke masjid tertua dan terbesar di Beijing, yakni Masjid Niujie.

Presiden juga menerima beberapa kunjungan kehormatan, di antaranya adalah dengan Presiden Universitas Tsinghua, Perdana Menteri Polandia Beata Szydlo dan IMF Managing Direktur Christine Lagarde. Semua pertemuan ini dilaksanakan di hotel di mana Jokowi menginap.

Sebelum mengikuti acara jamuan makan malam di Great Hall of The People, Jokowi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya