Masinton Sindir Novel yang Milih Wawancara daripada Diperiksa

Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyesalkan sikap penyidik KPK Novel Baswedan yang lebih memilih memberikan keterangan ke media.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Agu 2017, 18:48 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2017, 18:48 WIB
Penyidik KPK, Novel Baswedan
Penyidik KPK, Novel Baswedan tiba di RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyesalkan sikap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang lebih memilih memberikan keterangan ke media daripada ke polisi. Beberapa kali, Novel memang memberikan keterangan ke media terkait penyerangannya.

Seharusnya, kata dia, Novel Baswedan bersedia diperiksa atau BAP oleh penyidik daripada terus beropini di media massa.

"Ini Novel cenderung tidak percaya kepada kepolisian. Lalu mau percaya siapa lagi kalau tidak mau di BAP?" kata Masinton dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2017).

Masinton pun mengaku mendapat informasi kondisi mata Novel Baswedan bertambah parah. Semakin buruknya keadaan mata Novel, sindir dia, karena kasatgas kasus e-KTP itu kerap meladeni permintaan wawancara sejumlah media.

"Ini sedang dalam perawatan, kemudian saran dokter tidak didengar. Sakitnya tambah parah katanya karena meladeni media. Tapi saya tidak menyalahkan media," ucap Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK itu.

Novel Baswedan saat ini masih berada di salah satu rumah sakit di Singapura untuk menjalani perawatan mata, setelah diserang menggunakan air keras pada 11 April 2017 lalu. Akibat serangan itu, mata bagian kiri Novel kehilangan fungsinya. Untuk mengembalikan fungsi mata penyidik senior KPK itu, dia dirawat ke Negeri Singa.    

Saksikan video berikut ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya