Megawati dan SBY Akrab di Istana, Tanda Akan Berkoalisi?

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY bertemu serta bersalaman.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Agu 2017, 15:40 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2017, 15:40 WIB
PHOTO: Momen Keakraban Presiden Jokowi, Megawati dan SBY
Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono berjabat tangan dengan Presiden ke 5 RI, Megawati Soekarnoputri jelang Upacara HUT Kemerdakaan RI ke 72 di Istana Merdeka, Kamis (17/8). (Liputan6.com/via Anung Anindhito)

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa langka terjadi saat peringatan HUT ke-72 RI di Istana Kepresidenan. Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY bertemu serta bersalaman.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan pertemuan tersebut merupakan langkah yang baik bagi hubungan keduanya. Namun, pertemuan Megawati dan SBY itu belum berarti Demokrat akan masuk ke koalisi pemerintah.

"Kalau itu kita serahkan kepada keputusan Partai Demokrat. Kami tidak mungkin masuk ke yuridiksi partai politik lain. Hal itu kita serahkan ke Demokrat," ucap Basarah di kompleks Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Dia menuturkan, PDIP selalu terbuka dan menyambut positif jika ada partai yang ingin bergabung dalam koalisi. Sepanjang memiliki ideologi dan pemahaman politik yang sama.

"PDIP ini kan partai nasionalis. Partai nasionalis itu kan terbuka. Sepanjang kerja sama politik itu diikat dengan kesamaan ideologi-ideologi parpol yang kuat dan satu tujuan bangsa Indonesia yang sesuai dengan pembukaan UUD kita," tegas Basarah.

Dia mengingatkan, sebenarnya, PDIP dan Demokrat telah lama bercengkerama alias berkoalisi. Salah satunya di tingkatan pilkada. Ini terjadi jauh sebelum pertemuan Megawati dan SBY.

"Kalau urusan partai di banyak daerah, kerja sama koalisi antara PDIP dan Demokrat banyak dilakukan dan tidak masalah selama ini," pungkas Basarah.

Saksikan video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya