OSO: Cagub Jabar dari Hanura Belum Diputuskan

Ketika ditanyakan nama-nama yang muncul seperti Ridwan Kamil, Dedi Mizwar, dan Dedi Mulyadi, OSO enggan menjawab.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Okt 2017, 12:17 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 12:17 WIB
Cawapres Jokowi di Pilpres 2019
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang atau OSO. (Liputan6.com/Putu Merta SP)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO menegaskan, hingga saat ini partainya belum memutuskan akan mengusung siapa dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018.

Ketika ditanyakan nama-nama yang muncul seperti Ridwan Kamil, Dedi Mizwar, dan Dedi Mulyadi, OSO enggan menjawab.

"Wah itu saya belum putus, sedang dibicarakan," ujar OSO kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu 8 Oktober 2017 malam.

Sementara itu, Dedi Mizwar yang namanya digadang-gadang akan maju dalam Pilgub Jabar mengaku masih terus melakukan komunikasi politik. Komunikasi tersebut menurut Dedi dilakukan kepada semua partai politik.

"Komunikasi terus (dengan semua partai politik)," kata Dedi.

Aktor senior ini mengaku belum melakukan persiapan khusus untuk menghadapi Pilgub.

"Belum ada (persiapan). Belum kampanye kok," ucapnya.

Disinggung kemungkinan Hanura memberi dukungan, Dedi hanya menjawab singkat. "Ya belum juga, enggak apa-apa, masih lama, belum belum," jelas Dedi Mizwar.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

 

Tak Tertarik Duet dengan Dedi Mulyadi

Deddy Mizwar menyatakan hingga saat ini belum tertarik diduetkan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk berlaga sebagai pasangan calon kepala daerah di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.

"Sampai saat ini belum tentu dan belum secara intens ada komunikasi. Belum tentu mau (diduetkan) dan belum tentu wacana itu terjadi," kata Deddy Mizwar di Bandung, Jawa Barat, Senin 2 Oktober 2017.

Ia mengatakan, untuk merealisasikan wacana tersebut membutuhkan proses panjang dan hingga saat ini belum ada komunikasi dengan partai lain di dalam koalisi yang dibangun Partai Golkar yang belum tentu menyetujui wacana tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya