Liputan6.com, Jakarta: Banyaknya nasabah yang bermasalah membuat Asosiasi Kartu Kredit Indonesia berencana untuk menurunkan bunga kartu kredit. Demikian diungkapkan Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia Dodit Projobakti di Jakarta, Kamis (21/4).
Di kota-kota besar, kartu kredit sudah menjadi kebutuhan utama. Tidak hanya untuk belanja, uang plastik ini digunakan untuk meminjam uang. Bunga kartu kredit yang tinggi memang menjadi beban penggunanya. Tapi ketika kebutuhan mendesak, bunga tinggi seringkali dilupakan. Akhirnya banyak yang terjebak utang.
Rata-rata bank memasang bunga kartu kredit sangat tinggi antara tiga sampai empat persen per bulan atau sekitar 36 sampai 48 persen setahun. Bank berkilah menerapkan bunga tinggi karena tidak ada agunan. Dengan bunga setinggi itu, banyak nasabah yang terlilit utang.
Namun berapapun nantinya tingkat bunga kartu kredit yang penting adalah anda harus bijak menggunakan kartu kredit. Kartu kredit bukan tambahan penghasilan tapi utang yang harus dibayar.(JUM)
Di kota-kota besar, kartu kredit sudah menjadi kebutuhan utama. Tidak hanya untuk belanja, uang plastik ini digunakan untuk meminjam uang. Bunga kartu kredit yang tinggi memang menjadi beban penggunanya. Tapi ketika kebutuhan mendesak, bunga tinggi seringkali dilupakan. Akhirnya banyak yang terjebak utang.
Rata-rata bank memasang bunga kartu kredit sangat tinggi antara tiga sampai empat persen per bulan atau sekitar 36 sampai 48 persen setahun. Bank berkilah menerapkan bunga tinggi karena tidak ada agunan. Dengan bunga setinggi itu, banyak nasabah yang terlilit utang.
Namun berapapun nantinya tingkat bunga kartu kredit yang penting adalah anda harus bijak menggunakan kartu kredit. Kartu kredit bukan tambahan penghasilan tapi utang yang harus dibayar.(JUM)