FSTM: Jangan Politisasi Masjid untuk Kepentingan Kelompok

Forum Silaturrahim Takmir Masjid (FSTM) mengajak seluruh umat Islam menggunakan masjid sebagai alat pemersatu bangsa.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 26 Apr 2018, 04:25 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2018, 04:25 WIB
Yusron Fahmi/Liputan6.com
Forum Silaturrahim Takmir Masjid (FSTM) mengajak seluruh umat Islam menggunakan masjid sebagai alat pemersatu bangsa.

Liputan6.com, Jakarta Forum Silaturrahim Takmir Masjid (FSTM) mengajak seluruh umat Islam menggunakan masjid sebagai alat pemersatu bangsa. 

"Masjid harus berfungsi sebagai media penyampai pesan kedamaian dan pemersatu bangsa," ujar Soleh penasehat FSTM, melalui pesan tertulis, Rabu 25 April 2018.

Selain sebagai tempat beribadah dan tempat menyampaikan ajaran Islam, masjid juga boleh dijadikan untuk tempat berpolitik.

Menurutnya, politik adalah bagian dari soko gurunya negara. Hanya, dia menegaskan, jangan  sampai mempolitisisasi masjid untuk tujuan politik tertentu.

"Jika politik itu membicarakan tentang tujuan baik negara, itu bagus, karena fungsi masjid itu dalam rangka mengembangkan negara. Tapi kalau mempolitisasi masjid untuk kepentingan kelompok masing-masing parpol itu akan menjadi perpecahan umat," tegasnya.

Masing-masing parpol bebernya, itu adalah anak bangsa, dan mereka pasti punya tujuan baik tersendiri dalam membangun bangsa. Para takmir masjid biasanya dalam memberikan wejangan membawa pesan pesan politik kepada jemaahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pesan Moral

Presiden Jokowi memberikan sambutan di acara Silaturahmi dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid.
Presiden Jokowi memberikan sambutan di acara Silaturahmi dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid. (Liputan6.com/ Hanz Jimenez Salim)

"Ini yang jadi masalah, karena untuk mengarahkan pada wilayah tertentu mungkin sulit, yang penting perlu kita berikan pesan moral," bebernya.

Pesan moral kita berikan kepada para dai maupun para ustaz, yang hari ini barangkali punya relasi dalam politik tertentu. Maka lebih baik bicarakan dalam lingkup lingkup tersendiri.

"Yang baik kita kembangkan kebaikannya. Untuk yang buruk, kita coba untuk menyadarkan mereka, agar supaya tidak mengambil keburukan dalam politik itu sendiri,"pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya