Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Bawa Banyak Bahan Makanan

Jemaah haji Indonesia akan menerima layanan katering sebanyak 75 kali selama di Arab Saudi

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2018, 08:36 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2018, 08:36 WIB
Jemaah Haji
Jemaah haji asal Surabaya mengaku senang dengan pelayaan di Arab Saudi. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) meminta jemaah haji Indonesia tidak membawa terlalu banyak bekal bahan makanan karena layanan katering sudah mencakup pemenuhan kebutuhan makanan selama 90 persen dari masa tinggal di Arab Saudi.

"Jemaah akan menerima layanan katering sebanyak 75 kali selama di Arab Saudi," kata Kepala Sub Direktorat Katering Haji Kementerian Agama Abdullah Yunus, Sabtu (30/6/2018).

Ia menjelaskan, layanan layanan itu mencakup pemberian 40 kali makan di Makkah, sekali di bandara, 18 kali di Madinah dan 16 kali saat fase puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).

"Jemaah hanya lima hari tidak mendapat layanan katering, yaitu pada 5-7 Dzulhijah serta 14-15 Dzulhijah," katanya dilansir Antara.

Dengan layanan katering semacam itu, ia mengatakan, jemaah tidak perlu terlalu repot membawa bekal makanan atau mencari makanan selama menunaikan haji di Tanah Suci.

Langsung Makan

Abdullah juga mengingatkan jemaah agar tidak menunda makan setelah menerima pembagian makanan karena paket makanan harus dimakan sebelum batas waktu makan yang tertera pada kemasan.

Paket makanan bagi jamaah haji Indonesia di Madinah akan dibagikan pukul 10.00-13.00 dan 16.00-20.00 waktu setempat; di Makkah pukul 08.00-11.00 dan 17.00-21.00; di Armina pukul 06.00-09.00 serta 11.00-13.00 dan pukul 17.00 - 19.00.

Abdullah menjelaskan tahun lalu layanan katering baru menyediakan layanan katering 60 kali bagi jamaah haji selama di Arab Saudi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya