Izin SOTK Keluar, Jurusan Pariwisata Bakal Jadi Andalan BLK Banyuwangi

Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi yang berada di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai beroperasi pada akhir tahun 2018.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 09 Jul 2018, 10:45 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 10:45 WIB
Izin SOTK Keluar, Jurusan Pariwisata Bakal Jadi Andalan BLK Banyuwangi
Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi yang berada di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai beroperasi pada akhir tahun 2018.

Liputan6.com, Banyuwangi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri menargetkan Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi yang berada di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai beroperasi pada akhir tahun 2018. Hal ini dilakukan guna mempercepat peningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) di kawasan Banyuwangi.

Pengoperasian BLK Banyuwangi yang baru selesai pembangunannya ini dapat segera dilakukan menyusul telah keluarnya izin Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) pada Mei 2018.

"BLK ini sedang dalam persiapan untuk dioperasikan. Kemenpan RB sudah mengeluarkan izin SOTK pada bulan Mei lalu dan telah mengecek kesiapan BLK Muncar. Kita berharap akhir tahun sudah bisa beroperasi," kata Menaker Hanif saat meninjau perkembangan pembangunan BLK Banyuwangi, Jumat (6/7/2018).

Menaker Hanif mengatakan, kapasitas BLK Banyuwangi jika dimaksimalkan bisa melatih 3000 orang per tahun. Rencananya BLK ini akan membuka enam program kejuruan, yakni kejuruan teknologi mekanik, otomotif, teknologi informasi, garmen/tekstil, pertanian, dan perhotelan/pariwisata (hospitality).

"Tapi andalan di BLK ini adalah kejuruan pariwisata untuk mendukung kebutuhan industri pariwisata yang terus berkembang. Apalagi Banyuwangi memiliki banyak sekali objek-objek wisata yang menarik wisatawan," katanya.

Menaker Hanif menjelaskan BLK Banyuwangi merupakan BLK yang berada di bawah kendali Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). BLK seluas 9,9 hektar ini merupakan hasil hibah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Secara keseluruhan di Indonesia ada 302 BLK yang berada di bawah pengelolaan pemerintah pusat (Kemnaker), pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.

"Saat ini pemerintah pusat memiliki 17 BLK. Tambah satu BLK di Banyuwangi jadi 18 BLK. Selain itu nanti ada juga BLK baru di Sidoarjo, Pangkep, dan Belitung," kata Menaker Hanif.

Menteri Hanif mengatakan gencarnya pengoperasian BLK di Indonesia sebagai upaya untuk menggenjot peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia. Pemerintah terus menggenjot peningkatan kualitas SDM agar berdaya saing di pasar kerja.

"Salah satunya melalui akses pendidikan vokasi terus ditingkatkan. Misalnya di BLK yang ada di Banyuwangi ini," kata Menaker Hanif.

Saat meninjau BLK, Menaker Hanif didampingi oleh Direktur Kelembagaan dan Pelatihan (Kemlat) Dudung Heriyan, Direktur Standarisasi Kompetensi Program dan Pelatihan Ditjen Binalattas Kemnaker Sukiyo dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi Alam Sudarajat.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya