Liputan6.com, Jakarta - Meski gerhana bulan total telah berlalu, kehadirannya, pada Sabtu dini hari tadi hingga menjelang pagi hari membawa banyak cerita bagi warga dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia.
Selain penampakannya yang cukup lama, dari pukul 01.24 hingga 05.19 WIB, fenomena gerhana bulan total kali ini dapat dilihat di seluruh penjuru dunia dengan mata telanjang.
Sontak hal ini tak disia-siakan oleh seluruh negara untuk berburu momen langka yang hanya terjadi satu abad sekali itu dengan berbagai cara.
Advertisement
Berikut ini 3 hal yang dilakukan masyarakat untuk melihat gerhana bulan total kemerahan paling lama ini:
1. Melihat dari Angkasa Luar
Selain masyarakat di bumi, para astronaut yang tengah mengemban misi di antariksa juga tak ingin kehilangan fenomena gerhana bulan paling lama di abad 21.
Alexander Gerst, seorang astronaut dari Badan Antariksa Eropa sempat mengabadikan momen tersebut.
Dalam akun Twitter-nya, Alexander Gerst mengatakan bahwa ia telah menangkap gambar gerhana Bulan dan meninggalkan bayangan Bumi.
Caught the Moon leaving Earth's core shadow, just before setting over the South Atlantic. Last photo of the #LunarEclipse taken from #ISS. #Horizons pic.twitter.com/aNCzerchZ5
— Alexander Gerst (@Astro_Alex) 27 Juli 2018
Hasil fotonya ini bahkan dianggap salah satu sudut terbaik yang diambil dari Stasiun Luar Angkasa.
Advertisement
2. Dari Lantai 13 Gedung BMKG
Cara unik lainnya juga dilakukan masyarakat Indonesia untuk bisa melihat lebih jelas saat gerhana bulan total menghiasi langit Jakarta.
Meski cuaca Ibu Kota pada hari ini cukup cerah, para petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memilih spot terbaik untuk melihat gerhana bulan total masuk ke bayang-bayang bumi.
Lantai 13 Gedung A Kantor Pusat BMKG, Jakarta Pusat, dipilih menjadi lokasi paling pas untuk melihat fenomena langka antariksa ini.
Puncak Gerhana Bulan Total tepat teramati pukul 03.22 WIB. Selamat menikmatinya hingga 103 menit kedepan guys #bmkg #infobmkg #gerhanabulantotal #infogerhanabulan pic.twitter.com/NTlXaGZAhU
— BMKG (@infoBMKG) 27 Juli 2018
3.Bidikan Indah Warganet
Di jagad maya, fenomena gerhana bulan total terlama di abad 21 ini jadi topik hangat yang dibicarakan warganet.
Saat fase dimulai dengan masuknya bulan di bayangan bumi samar (penumbra), hingga masuk ke fase umbra atau bayangan gelap yang terbentuk selama terjadinya gerhana, tak dilewatkan oleh warganet untuk mengabadikan peristiwa menakjubkan itu.
Hasilnya berbagai bidikan indah meramaikan #GerhanaBulan #GerhanaBulanTotal di media sosial.
Dua warna favorit dari Gerhana Bulan tadi pagi.Foto pertama diambil pukul 02.31 WIB dan foto kedua diambil pukul 02.53 WIBSungguh besar kekuasaan Tuhan. Keren banget ya Allah 😍Fujifilm X-T100Fujinon XF55-200MM #GerhanaBulanTotal #GerhanaBulanTotal2018 #LunarEclipse2018 pic.twitter.com/URlxbQwfwJ
— IG: @radenrauf (@radenrauf) 28 Juli 2018
#GerhanaBulanTotal halo mars, Selamat menemani bulan saat gerhana:)) pic.twitter.com/mZx5UHeUgD
— dyah nur shifa dewi (@dyahnsd) 27 Juli 2018
Gunung Agung saat dinaungi gerhana bulan, Planet Mars dan jutaan bintang dalam sistem alam semesta. Tuhan menciptakan semua ini dalam keseimbangan sistem semesta. Manusia hanya bagian kecil di dalamnya. Tak ada apa-apanya. Kita harus selalu bersyukur dan mendekat kepada-Nya. pic.twitter.com/HNbeOK4IOx
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 28 Juli 2018
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement