Mensos: Komentar di Medsos Sebut Gempa Lombok Azab, Itu Sesat

Menurut Mensos, ada empat prinsip hidup yang bisa diambil dan menjadi renungan dalam menyikapi ujian berupa bencana gempa bumi yang dialami warga NTB.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2018, 13:28 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2018, 13:28 WIB
USGS menyebut gempa yang mengguncang Lombok Minggu malam memiliki magnitudo 7,2 SR, sebelum akhirnya merevisinya menjadi 6,2 SR.
USGS menyebut gempa yang mengguncang Lombok Minggu malam memiliki magnitudo 7,2 SR, sebelum akhirnya merevisinya menjadi 6,2 SR (Credit: USGS)

Liputan6.com, Lombok Utara - Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan gempa bumi yang menyebabkan lebih dari 500 warga Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal dunia bukanlah azab, tetapi ujian dari Allah SWT.

"Orang berkomentar di media sosial gempa Lombok merupakan azab. Itu adalah kesesatan dan tidak berlogika," kata dia ketika menjadi khatib salat Idul Adha 1439 Hijriah di Lapangan Tioq Tata Tunaq, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Rabu (22/8/2018) seperti dilansir Antara.

Salat Idul Adha dilakukan di lapangan yang dijadikan Posko Utama Penanganan Bencana Gempa Lombok Utara. Faiz Mentigi bertindak sebagai imam bagi ratusan pengungsi serta anggota TNI/Polri.

Idrus Marham menegaskan, azab dari Allah SWT ditujukan kepada umat yang membangkang, sedangkan warga NTB dikenal sebagai umat yang memiliki keimanan tinggi. Bahkan daerah tersebut dijuluki Pulau Seribu Masjid.

"Logika Islam, gempa bumi yang terjadi saat ini adalah ujian untuk mengingatkan warga NTB selalu berpegang pada keimanan dan ketaatan," ujarnya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Teladani Nabi Ibrahim

Warga korban gempa Lombok di pengungsian mengikuti HUT ke-73 RI
Warga korban gempa Lombok di pengungsian mengikuti HUT ke-73 RI (Liputan6.com/Sunariyah)

Dalam menyikapi ujian, Idrus mengajak seluruh warga NTB untuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim, yang dengan penuh prinsip ketauhidan, ikhlas, dan sabar menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail.

Menurut dia, ada empat prinsip hidup yang bisa diambil dan menjadi renungan dalam menyikapi ujian berupa bencana gempa bumi yang dialami warga NTB.

Pertama adalah sikap tauhid yang kuat bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah kehendak Sang Pencipta. Kedua, warga NTB harus ikhlas dalam menghadapi segala ujian sehingga bisa beban yang dirasakan tidak terlalu berat.

Ketiga adalah selalu bersabar dalam menjalankan ibadah, keempat, tidak boleh berputus asa menghadapi segala tantangan hidup.

"Nabi Ibrahim selama 90 tahun menunggu kelahiran Nabi Ismail. Begitu anaknya tumbuh besar, datang perintah menyembelihnya. Namun semua itu dilaksanakan dengan penuh ketauhidan, keikhlasan, dan kesabaran. Pada akhirnya lolos dari ujian Allah SWT," ucap Idrus.

Pada kesempatan itu, Mensos juga mengajak warga NTB memanfaatkan momentum Idul Adha 1439 Hijriah untuk bangkit kembali membangun Lombok.

"Dengan dasar ketauhidan pasti akan ada pertolongan. Tidak mungkin Allah SWT membiarkan hambanya mengalami ujian tidak sesuai kemampuannya," ucap Idrus sambil mengutip ayat suci Alquran sebelum mengakhiri khotbahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya