Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR gabungan menemukan benda yang diduga badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat di dua titik. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Kolonel Laut Mohammad Zaenal mengatakan, objek besar pada salah satu titik tersebut, ditemukan di kedalaman 32 meter dengan panjang 22 meter, lebar 5 meter dan tinggi 10 meter.
Namun, setelah melakukan pengecekan, benda itu bukanlah badan pesawat Lion Air.
"KRI Rigel-933 telah menemukan sebuah objek besar diduga badan pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Karawang, di kedalaman 32 m, panjang 22 m, lebar 5 m, dan tinggi 10 m. Menurut Direktur Operasi Survey dan Pemetaan (Diropsurta) Pushidrosal Kolonel Haris Djoko, selanjutnya objek yang ditemukan tersebut saat ini sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut," kata Zaenal kepada Liputan6.com, Rabu (31/10/2018).
Advertisement
Menurut dia, setelah melakukan pengecekan, benda yang diduga badan pesawat Lion Air di kedua titik tersebut ternyata bangkai kapal.
"Informasi terbaru dari temuan kedua spot, spot pertama adalah bangkai kapal LCU dan spot kedua bangkai kapal ikan," ujar Zaenal.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dugaan Awal
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan, tim SAR gabungan sudah menemui titik terang keberadaan badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pesawat tujuan Pangkalpinang itu jatuh pada Senin 29 Oktober sekitar pukul 06.33 WIB.
"Pagi hari ini saya mendapatkan penjelasan dari Kabasarnas tentang titik terang adanya dugaan kuat adalah bagian dari fuselage JT 610 itu sudah ditentukan koordinatnya. Namun, belum diyakinkan bahwa itu adalah bagian dari fuselage (badan pesawat) dari JT 610," kata Hadi di JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/10/2018).
Oleh karena itu, tim yang menggunakan KRI Rigel langsung memfokuskan pencarian di titik koordinat tersebut. Hal itu untuk memastikan apakah itu merupakan badan pesawat Lion Air JT 610.
Advertisement