Muncul Air Rob, Warga Carita Panik Dikira Tsunami Susulan

Masyarakat diminta tetap waspada dan menjauhi bibir pantai guna mencegah korban tsunami.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 26 Des 2018, 06:03 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 06:03 WIB
Mobil Diterjang Tsunami Anyer
Seorang warga melihat mobil yang terbawa ke tengah sawah setelah tsunami melanda kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Pandeglang - Masyarakat di pesisir Carita hingga Labuan dikagetkan dengan naiknya air laut ke daratan atau rob. Mereka mengira air tersebut merupakan tsunami susulan di wilayahnya.

"Karena kejadian tsunami kemarin (Sabtu 22 Desember 2018), warga pasti panik. Pasti," kata Kepala Operasional Basarnas Banten, Heru saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (25/12/2018).

Menurut Heru, berdasarkan informasi dari BMKG, sejak 25 sampai 28 Desember 2018, ketinggian gelombang air laut mencapai antara 1,25 meter hingga 2,5 meter.

Masyarakat diminta tetap waspada dan menjauhi bibir pantai guna mencegah bencana lebih besar lagi.

Selain itu, warga juga diminta tidak mudah percaya isu hoax. Mereka diimbau tetap mengecek kebenaran informasi melalui sumber terpercaya dari pihak berwenang.

"Kayak di Labuan (Pandeglang), (karena isu hoax tsunami susulan) banyak yang hampir kecelakaan," ujarnya.

Kini pihak Basarnas bersama tim relawan lainnya, masih terus melakukan pertolongan dan pencarian korban tsunami Selat Sunda, Banten.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya