Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, Umi Abu, istri terduga teroris Abu Hamzah memilih meledakkan diri dengan bom lontong di rumahnya di Gang Sekuntum, Jalan Cenderawasih, Kota Sibolga, Sumatera Utara, daripada menyerahkan diri ke polisi.Â
Mirisnya, dia juga membawa anak-anaknya yang masih balita ikut serta. Usai ledakan, potongan tubuh ketiganya ditemukan polisi di dalam bangunan yang telah porak-poranda itu. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu dini hari, 13 Maret 2019.
Sebelumnya, terhitung suaminya ditangkap, 10 jam lamanya istri Abu Hamzah memilih bertahan di dalam rumah dan mencoba melakukan perlawanan meski telah dikepung polisi.
Advertisement
Bom lontong tersebut merupakan bom rakitan dari pipa paralon yang berisikan berbagai bahan berbahaya, seperti potasium, paku, baut, dan pecahan kaca.
Hingga kini belum diketahui apa motif istri terduga teroris Abu Hamzah di Sibolga melakukan bom bunuh diri tersebut. Namun, diduga akibat pengaruh ideologi ISIS yang merasuk ke dirinya begitu kuat.Â
Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 14 Maret 2019:
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. HEADLINE: Istri Terduga Teroris Sibolga Meledakkan Diri, Bukti ISIS Rasuki Keluarga?
Sejak Selasa sore, 12 Maret 2019, aparat kepolisian mengepung sebuah rumah di Gang Sekuntum, Jalan Cenderawasih, Kota Sibolga, Sumatera Utara. Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris Husain alias Abu Hamzah, sang kepala keluarga.Â
Di dalam rumah berlantai dua itu, ada istri terduga teroris yang akrab dipanggil Uma Abu dan anak-anak, yang diduga berjumlah tiga orang. Polisi tak bisa sembarangan menyerbu. Saat diduga ada bom aktif, aparat langsung menjaga jarak.Â
Namun, 10 jam berlalu, negosiasi yang dilakukan tak kunjung berujung. Pada Rabu dini hari 13 Maret 2019 sekitar pukul 01.30 WIB, ledakan keras terdengar, api dan asap membumbung dari rumah yang sontak hancur itu.Â
Seorang jurnalis, yang berada 200 meter dari titik ledakan, terpental. Hunian di samping rumah Husain, rusak. Uma Abu, perempuan 30-an tahun itu diduga kuat memilih meledakkan diri. Membawa serta anak-anaknya.Â
Â
Advertisement
2. Tragedi Kelabu Polisi Ditembak Anak Buahnya 12 Tahun Silam
Suasana duka menyelimuti kediaman Ajun Komisaris Besar Polisi Lilik Purwanto yang kala itu menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Wakapolwiltabes) Semarang. Mendiang meninggal dunia pada Rabu, 14 Maret 2007.
Dalam catatan Sejarah Hari Ini (Sahrini)Â Liputan6.com, almarhum meregang nyawa lantaran ditembak anak buahnya sendiri, Brigadir Satu Martinus Hance sekitar pukul 08.00 WIB. Lilik ditemukan tewas bersimbah darah di ruangannya dengan 6 peluru bersarang di tubuh.
Semua berawal usai apel pagi. Saat itu, Hance dilayangkan surat mutasi ke Kepolisian Resor Kendal dari Kepala Unit Pelayanan Pengaduan dari Penegakan Disiplin (P3D) Ajun Inspektur Polisi Satu Titik Sumartini.
Diduga, Hance tak diterima keputusan tersebut. Sontak emosinya tak dapat terbendung hingga nekat menyandera Titik dan melontarkan timah panas ke atasannya hingga tewas.
Â
3. Sempat Dilarang, Polisi Kini Bolehkan Keluarga Jenguk Zul Zuvilia
Penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya kini telah memperbolehkan vokalis band Zivilia Zulkifli alias Zul dibesuk di rumah tahanan (rutan) Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya.
Di dalam rutan, Zul lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beribadah.
"Kemudian juga kondisinya normal. Di tahanan dia rajin sembayang," kata Argo.
Polisi sebelumnya menangkap Vokalis Band Zivilia Zulkifli atau akrab disapa Zul Zivilia. Ia ditangkap bersama dengan delapan tersangka lainnya.
Â
Advertisement